Jaya Suprana Pilih-Pilih Hadir di Anugerah MURI
Kapanlagi.com - Seniman yang juga Pendiri Musium Rekor Dunia Indonesia (nama baru untuk Musium Rekor Indonesia-MURI) Jaya Suprana mengaku pilih-pilih dalam mendatangi acara penganugerahan rekor MURI, karena takut mati kelelahan jika harus datang di setiap acara sejenis.
"Hampir setiap hari ada pemecahan rekor. Sehari bisa dua hingga tiga pemecah rekor. Bahkan pernah ada sepuluh pemecahan rekor dalam sehari. Kalau semua harus saya hadiri (saya) bisa mati kelelahan," kata lelaki bertubuh subur yang kaya humor itu di Jakarta, Rabu (30/11).
Karena itu, tambah bos Jamu Jago yang juga punya banyak predikat seperti pembicara, presenter, penulis, kartunis, pemain piano hingga pencipta lagu tersebut, ia memilih hanya mendatangi acara pemberian penghargaan rekor MURI pada pemecahan rekor yang unik, luar biasa, dan berdaya guna.
"Seperti saat ini," kata Jaya saat menyerahkan penghargaan MURI kepada Lingkaran Survey Indonesia (LSI) dan kepada Denny Januar Ali, PhD atau yang lebih dikenal dengan nama Denny JA.
Advertisement
LSI mendapat dua penghargaan dari MURI yakni sebagai konsultan politik pertama yang mendapat kontrak pemilihan kepala daerah yang wilayah pemilihannya terbanyak di Indonesia yakni di propinsi dan 100 kabupaten/ kota dan konsultan politik pertama yang memiliki klien di lima pulau besar yakni Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.
Sementara Denny JA yang juga direktur eksekutif LSI mendapat penghargaan sebagai penulis reguler di koran terbanyak yakni di Suara Pembaruan, Seputar Indonesia, Rakyat Merdeka, Media Indonesia, Jawa Pos, Republika dan Koran Tempo.
Denny juga mendapat penghargaan sebagai orang pertama yang memiliki program reguler di tiga media massa dalam waktu bersamaan yakni di televisi, radio dan koran.
"Saya punya satu program reguler di televisi saja sudah sangat repot. Bung Denny ini betul-betul serakah tapi serakah yang konstruktif," kata pemandu program televisi 'Jaya Suprana Show itu yang disambut tawa dan tepuk tangan hadirin.
Muhammad Qodari, wakil direktur eksekutif LSI yang memandu acara itu, ganti meledek Jaya sebagai orang yang juga 'serakah'. "Pak Jaya ini juga serakah, banyak predikat disandangnya," katanya. Kini, giliran Jaya yang terbahak-bahak.
(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)
(*/dar)
Advertisement
