Maknai Hari Batik Nasional, Dilakukan Tompi Dengan Mencintai dan Mengoleksi

Galuh Esti Nugraini Akbar Prabowo Triyuwono

Diterbitkan 03 Oktober 2018 12:15 WIB

Maknai Hari Batik Nasional, Dilakukan Tompi Dengan Mencintai dan Mengoleksi

Tompi © KapanLagi.com/Bayu Herdianto

Kapanlagi.com - Diketahui tanggal 2 Oktober diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Banyak masyarakat yang memaknai hari tersebut dengan menggunakan batik. Namun hal ini berbeda dari yang dilakukan Tompi.

Saat ditemui pada acara Launching English for Indonesia di Kedutaan Besar Inggris, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (2/10), Tompi terlihat tidak memakai batik. Tentu saja hal tersebut bukan tanpa alasan.

"Saya lupa beli batik baru masa pake yang tahun lalu saya pake. Satu, udah old fashion. Kedua, udah ga muat hahahaha," ucap Tompi.

10 Tahun Berkarir, Mimpi Syahrini Gelar Konser Jadi Nyata

"Pokoknya udah ga muat bajunya, ga bisa dikancing, ga bisa napas," lanjutnya.

1. Pecinta Batik

Meski dirinya tidak menggunakan batik di hari tersebut, ia memiliki cara lain untuk memaknainya. Ia lebih memilih dengan cara mengoleksi berbagai batik. Namun sayang karena berat badan yang berlebih membuat batik-batik tersebut tak ada yang muat.

"Saya pecinta batik. Saya koleksi batik. Banyak di lemari baju tapi udah ga ada yang bisa saya pake lagi. Dulu kan saya kurus banget. Sekarang kurus aja," ujarnya.

Prambanan Jazz 2018, Diana Krall: Baru Mulai Tapi Aku Sudah Menitikan Air Mata

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

2. Tanggapi Batik Diklaim Oleh Negara Tetangga

Bisa dibilang batik memang memiliki banyak ragam. Batik memiliki motif yang berbeda-beda tiap daerah. Bahkan batik juga pernah diaku menjadi milik negara tetangga.

Melihat hal tersebut, Tompi pun berikan pandangannya. "Satu sisi ya ngga setuju kalo batik diakuisisi sama Malaysia atau negara lain tapi di sisi lain kita ngga bisa klaim ini hanya punya kita doang. Karena Jepang punya batik Jepang walaupun namanya bukan batik tapi punya style sendiri. Selama materi pola yang dipake tidak sama dengan yang Indonesia punya, negara lain berhak. Mereka berhak punya batik versi mereka," pungkasnya.

Tompi Enggan Mengerjakan Operasi Bedah Kelamin