Mhyajo dan Franki Raden Kolaborasi Dalam Opera Gitarja Sang Sri Tribhuwana
Diterbitkan:

Credit: Istimewa
Kapanlagi.com - Pementasan opera Majapahit: Gitarja Sang Sri Tribhuwana siap digelar pada Kamis (7/12/2023) pukul 19.30 WIB di Gedung Kesenian Jakarta. Karya pentas bernuansa sakral yang disutradarai Mhyajo dan merupakan sekuel kedua dari opera Gayatri yang pernah dipentaskan di Teater Besar Jakarta, Taman Ismail Marzuki, pada Oktober 2022 dan di Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur pada Sabtu (4/11/2023).
Masih sama dengan pementasan sekuel pertama, mhyajo akan bertindak sebagai penulis, sutradara dan penata artistik.
“Seperti juga dalam Gayatri, dalam lakon Gitarja Sang Sri Tribhuwana penonton akan diajak meresapi dan menikmati kekayaan dan kesakralan karakter Wanita, seorang Wanita Nusantara yang dalam hal ini adalah Ibu dari Hayam Wuruk. Yang lantas menjadi jembatan bagi Kerajaan leluhur Nusantara: Singhasari, Medang (Mataram Kuno), kepada keturunan Rajasa dari Majapahit,” ujar mhyajo dalam press conference yang diselenggarakan di Gedung kesenian Jakarta, Senin (4/12).
Advertisement
Dalam alur cerita Gitaraja Sang Sri Tribhuwana, penonton akan menyaksikan pementasan berformat opera. Di mana Mhyajo dan Nino Prabowo akan bertindak sebagai narator.
Selain itu, muncul pula Satya Cipta dan Bethu (Pesinden) beserta 12 orang pelakon, yang datang dari berbagai daerah di Indonesia. “Masing-masing pelakon diseleksi melalui casting. Mereka menjalani proses reading yang kami gelar melalui zoom. Baru pada tanggal 27 November mereka bertemu offline untuk latihan bersama,” ujar Mhyajo lagi.
1. Franki Raden & Musik Tradisi
Sementara untuk urusan musik, opera ini akan dipimpin Franki Raden bersama dengan Indonesian National Orchestra, yang terdiri dari 12 pemusik tradisi. Masing-masing pemusik akan memainkan empat sampai lima alat musik.
“Jadi akan ada sekitar 60 alat musik tradisi yang dimainkan. Ada Rebana Biang dari Betawi, ada Saluwang dari Sumatra Barat, juga Kolintang dari Sulawesi Utara, dan kita juga akan memainkan musik Melayu,” Franki menambahkan.
Kolaborasi artistik ini masih dilengkapi Iwan Hutapea (Penata Cahaya), Nabil Husein (penata suara), juga Kleting Titis Wiganti, sebagai penata kostum.
(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)
2. Dapat Sambutan Baik
Meta Amba Wana, Kapokja Festival Kemendikbudristek menyebut, menyambut baik dan mendukung penuh pementasan Gitarja Sang Sri Tribhuwana yang diproduksi GYTR.art ini.
“Di zaman kini, sebuah sejarah bisa diungkap dalam berbagai cara. Bisa dalam kemasan opera dan pementasan live, bisa dalam bentuk film dokumenter. Tergantung segmentasinya. Harus diakui, cerita sejarah yang diungkap dalam kemasan entertainment, lebih cepat diserap penonton, berbeda dengan pengungkapan sejarah dalam bentuk buku,” ujarnya.
Advertisement
(Segera nikah! Clara Shinta dan Lxa posting foto pre-wedding tanpa bersentuhan.)
(kpl/far/ums)
Advertisement