Namanya Terseret dalam Kasus Dugaan Pencucian Uang, Gus Miftah Angkat Bicara

Namanya Terseret dalam Kasus Dugaan Pencucian Uang, Gus Miftah Angkat Bicara
Istimewa

Kapanlagi.com - Pendakwah Gus Miftah ikut terseret dalam kasus dugaan pencucian uang (TPPU) yang dialkukan oleh Wahyu Kenzo. Gus Miftah disebut ikut mendapat uang dari Wahyu Kenzo karena sempat melakukan lelang blangkon seharga Rp900 juta. Terkait hal itu, pendakwah yang dekat dengan selebritis ini pun angkat bicara.

"Saya mau klarifikasi terkait yang hari ini ramai soal dugaan saya menerima dana dari seseorang," kata Gus Miftah di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Jumat (14/4/2023).

Ini bukan pertama kali Gus Miftah melelang blankon untuk charity. Gus Miftah menjelaskan, blangkon yang ia pakai pernah dibeli seorang pengusaha sebesar 200 juta dan hasilnya diberikan untuk santri di Jawa Timur.

"Perlu saya sampaikan bahwa, saya ada konser amal bersama band Padi dan lainnya. Saya untuk dana amal ini, bukan kali pertama. Sebelumnya blankon saya dibeli Rp 200 juta untuk santri asuh di Jawa Timur sama seorang pengusaha," ujarnya.

1. Melelang Blangkon

Kemudian, lagi-lagi Gus Miftah melelang kembali blangkon miliknya. Karena sudah pernah laku 200 juta, maka dari itu Gus Miftah membuka harga awal lelang dengan nominal tersebut. Akhirnya, blangkon itu berhasil terjual oleh Wahyu Kenzo dengan harga 900 juta. Sama seperti sebelumnya, uang lelang itu digunakan untuk charity.

"Karena blankon pertama saya laku Rp 200 juta, maka waktu itu saya membuat harga terendah untuk bit itu, menawar Rp 200 juta. Setelah kita seleksi, ternyata ada dua orang yang membuka harga dasar Rp 200 juta. Maka proses lelang itu terbuka dan live," ujarnya.

"Kemudian akhirnya yang paling tinggi, yang bersangkutan membeli Rp 900 juta. Uangnya, semua untuk charity. Jadi tidak ada satu rupiah pun kita pakai. Justru kalau ngomong pemakaian, dari 900 juta yang kita dapatkan, saya keluarkan hampir Rp 1,5 m (miliar) artinya saya nombok untuk charity," tambah Gus Miftah.

(Update terbaru Ammar Zoni, bakal dipindah dari Nusakambangan ke Jakarta.)

2. Tidak Etis

Istimewa

Sebagai pelelang atau penjual, Gus Miftah tidak mungkin menanyakan asal usul uang 900 juta milik Wahyu Kenzo. Menurutnya, tidak etis rasanya jika seorang penjual menanyakan asal usul uang pembeli.

"Jadi kalau disangkakan saya menerima itu, bagian dari TPPU, kok berlebihan? Dalam fikih Islam, ketika seseorang membeli, tidak etis ketika saya tanya, ini uangnya halal atau haram? Itu nggak boleh," katanya.

"Saya tidak boleh bertanya uang yang beli barang saya ini kira-kira uang haram apa uang halal, itu nggak boleh. Bahkan ketika orang itu tahu kalau uang itu nggak benar, kita yang menerima sebagai penjual pun sah, halal, nggak ada masalah," tambahnya.

Gus Miftah mengaku mengenal Wahyu Kenzo sebagai PT Legion. Namun, begitu diklik semakin dalam, Wahyu Kenzo juga sangat mengidolakan Gus Miftah. Makanya, ia berani membeli blangkon Gus Miftah dengan harga fantastis.

"Saya kenalnya waktu itu dia sebagai pemilik PT Legion. Awalnya itu. Tapi, kemudian setelah dia beli (blangkon), kan saya jadi ngulik2. 'Ini siapa, kok belinya mahal banget?' Ternyata dia mengidolakan saya banget. Kan saya nggak boleh nolak siapa yang mengidolakan saya," katanya.

3. Diamankan Bareskrim Polri

Tak ada yang menyangka yang dimiliki oleh Wahyu Kenzo ternyata hasil dari investasi bodong Auto Trade Gold (ATG). Wahyu Kenzo diamankan oleh Bareskrim Polri terkait dugaan penipuan, penggelapan, dan pencucian uang. Nama Gus Miftah pun terseret dari kasus tersebut.

Gus Miftah mengaku tidak merasa nyaman karena namanya disangkut pautkan kasus Wahyu Kenzo karena pernah membeli blangkonnya dengan harga 900 juta.

"Artinya saya pikir apa yg kemudian hari ini terjadi sangat berlebihan, dan ini sangat mencoreng nama baik saya. Karena hari ini saya menjadi tidak nyaman ketika kemudian," kata Gus Miftah.

"Bahkan ada beberapa perusahaan yang punya kerja sama dengan saya, mereka mengancam untuk membatalkan kerjasamanya dengan saya karena khawatir kalau kemudian saya bener-bener menerima aliran dana itu. Sehingga ini secara materi dan imateri sangat-sangat merugikan," pungkas Gus Miftah.

(Hari patah hati se-Indonesia, Amanda Zahra resmi menikah lagi.)

(kpl/far/frs)

Rekomendasi
Trending