Pengeroyokan Audrey Timbulkan Trauma, Poppy Amalya Siap Jadi Psikolognya Gratis

Penulis: Galuh Esti Nugraini

Diterbitkan:

Pengeroyokan Audrey Timbulkan Trauma, Poppy Amalya Siap Jadi Psikolognya Gratis
Poppy Amalya (credit: instagram.com/poppyamalyaofficial) diambil 10/4/2019 pukul 13.00

Kapanlagi.com - Psikolog dan juga pakar mikro ekspresi Poppy Amalya begitu sedih mendengar berita tentang Audrey. Seorang siswi SMP yang dikeroyok oleh sejumlah siswi SMA di Pontianak. Tentu hal ini membuat trauma mendalam baginya.

Maka dari itu, Poppy pun ingin bertemu dengan Audrey. Bahkan ia sampai rela menjadi psikolog Audrey. Ya, hal ini sebagai bentuk kepeduliannya.

"Saya ingin menyampaikan keprihatinan saya yang luar biasa kepada Audrey, membaca kisahnya sudah membuat saya marah, kesal, dan ingin membantunya dengan amat sangat. Tapi saya gak tau bagaimana mengakses Audrey. Tapi saya bersedia untuk menjadi psikolognya Audrey, karena apa Audrey ini tidak hanya mendapatkan kekerasan tidak hanya verbal tapi juga fisik," ucapnya seperti video yang diunggahnya di Instagram.

1. Ingin Bertemu

Tentu saja, karena pasti psikologis Audrey terganggu kini. Maka dari itu perlu adanya terapi pemulihan. Poppy sendiri mengatakan ia akan siap membantu Audrey secara gratis.

"Jadi di sini saya berharap bertemu Audrey dan Audrey bersedia saya berikan terapi secara gratis, karena kalau tidak mendapatkan terapi ini akan khawatirnya akan mengakibatkan menjadi depresi atau karena stres, tekanan yang ditanggung," ucap wanita yang juga seorang motivator itu.

(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)

2. Berkaitan dengan Masa Depan

Poppy juga mengungkap bahwa tidak semua anak akan bisa berkata jujur pada orangtua. Lebih terbuka dan menceritakan segala permasalahannya. Bisa jadi hal tersebut yang juga dirasakan oleh Audrey.

Maka dari itu terapi secara psikologis perlu diperlukan. Hal ini juga berkaitan dengan masa depannya nanti.

"Kebanyakan anak-anak dibully jarang menceritakan kepada orang tuanya. Karena takut, apalagi dengan kasus ini, sampai ke fisiknya, yang berkaitan dengan masa depannya (kemaluannya). Tentu akan memberikan dampak yang serius, bagi psikologisnya. Perlu penanganan yang tepat dan segera secara psikologis," tandasnya.

Rekomendasi
Trending