Kapanlagi.com - Putri Titian membuat keputusan untuk menyekolahkan anaknya, Theodore Iori Liem, pada sebuah Taman Kanak-Kanak (TK) Kristen. Sontak keputusan tersebut membuat publik bertanya-tanya. Sebab Putri Titian diketahui merupakan pemeluk agama Islam.
Menanggapi kebingungan netizen, wanita yang menjadi istri dari Junior Liem sejak tahun 2016 ini memberi sebuah penjelasan yang bijak. Ternyata, pemain sinetron dan FTV ini dulunya juga menuntut ilmu di sekolah Kristen.
Ia memberi penjelasan bahwa sekolah tempatnya dulu ia menimba ilmu punya sederet fasilitas yang baik. Sementara pada saat itu, Putri Titian memperoleh pelajaran agama dari orang tua dan les tambahan di luar jam sekolah.
"Berdasarkan pengalaman dulu, Momom (panggilan akrab Putri Titian) juga TK-SD di sekolah Kristen karena zaman dulu kebetulan di tempat tinggalku hanya sekolah tersebut yang punya kualitas pengajar dan fasilitas sekolah yang 'lumayan'. Dan, untuk agama sendiri di rumah pun Momom diajarkan agama sendiri oleh orang tua dan Momom ada les pelajaran agama," tulis Putri Titian dalam Insta Story-nya belum lama ini.
Tak hanya itu, jarak rupanya juga menjadi bahan pertimbangan ibu dua anak ini dalam memilih sekolah anaknya. Ia ingin sang anak dapat pendidikan yang terbaik sesuai dengan kurikulum sekolahnya.
“Menurut Momom, sekolah di mana aja itu bagus. Tapi, kalau memang kita kadang harus menyesuaikan dengan jarak sekolah dengan rumah, kurikulumnya apa, lingkungan sekolahnya gimana," imbuhnya.
Ia juga menyebut bahwa sekolah sang anak memiliki fasilitas yang dibutuhkan. Terkait dengan agama, ia memberi pengertian pada sang anak dengan baik dan itu tidak menjadi masalah untuknya. Putri Titian juga membeberkan respon sang anak yang menurutnya cukup kritis dalam mempelajari suatu hal.
“Dan sekolah Iori yang sekarang mencakup apa yang Momom butuh sekarang. Permasalahan agama, asal kita orang tua pun kasih pengertian ke anak dengan baik, aku rasa enggak ada masalah, sekolah pun juga tidak memaksa apapun dalam hal keyakinan, selama ini semua pelajaran pun general,” lanjutnya.
“Sejauh ini, anakku enggak bingung, kritis iya, banyak tanya kenapa ini kenapa itu tapi itu suatu bentuk pengenalan dan pengertian bagi anak tentang agama enggak cuma sekadar hafalan,” pungkasnya.
(kpl/ums)