Kapanlagi.com - Menjadi seorang public figure memang selalu menjadi sorotan. Mulai dari karya maupun sensasi bisa menjadi bahan pembicaraan. Syahrini menjadi salah satu artis yang sering jadi sorotan publik. Segala aktivitasnya juga sering ia pamerkan di media sosial.

Ya, media media sosial kini tak hanya dipenuhi dengan komentar-komentar yang baik, tapi juga komentar yang mengandung ejekan, sindiran, dan hal-hal yang negatif. Syahrini mengaku ia juga menjadi korban komentar negatif di media sosial.

Syahrini pun mengungkap jika dirinya sebenarnya tidak memperhatikan akun media sosial yang dimilikinya. Jika ia tak punya waktu, Syahrini tidak melihat komentar di postingannya.

"Yang memerhatikan adalah manajemen. Manajemen yang akurat, yang selalu dapat satu per satu orang yang akunnya bener, akunnya bodong juga ada. Tapi kalau saya nggak ada waktu lihat komentarnya, saya habis posting biasanya saya nggak lihat lagi," ujar Syahrini saat ditemui di Car Free Day Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu (13/5).

Meski begitu ternyata Syahrini punya cara sendiri untuk menghadapi netizens yang suka beraksi dengan komentar-komentar negatifnya. Meski tak pernah marah, ia mengaku punya semua berkasnya dan siap untuk diserahkan ke pihak berwajib jika waktunya tiba.

Syahrini menekankan kepada netizens untuk menghentikan aksi bully di media sosial © Kapanlagi.com/Agus Apriyanto

"Dan itu semua sudah aku record, semua satu per satu yang suka komen-komen gosip di Instagram, aku tidak pernah marah. Tapi aku jadikan satu kliping, nanti UUnya keluar akan aku tayangkan kekepolisian Indonesia," tandas Syahrini.

Banyaknya bully-an di akun media sosialnya, membuat Syahrini ternyata tak mau tinggal diam. Ia mengaku menyimpan file yang telah disimpannya dan akan melaporkan kepada pihak yang berwajib jika kesabarannya telah habis.

Selain itu Syahrini juga menekankan untuk menghentikan aksi bully di media sosial. Menurutnya, seseorang harus bertanggung jawab dengan perkataan apalagi jika perkataan tersebut tidak disertakan dengan fakta.

"Suatu saat ketika kesabaran saya habis, saya akan buka semua file dan saya akan laporkan. Jadi mulai sekarang stop bullying. Harus bertanggung jawab sama perkataannya, apalagi yang nggak ada faktanya. Apalagi yang ngomong si A begini begitu, padahal nggak tahu, denger dari orang doang itu yang bahaya. Jadi itu namanya alternate reality. Dibesar-besarkan digiring opininya seakan-akan benar. Tapi kita nggak pernah marah dalam hati, tapi filing," tegas perempuan berusia 35 tahun itu.