Takut Dikira Hanya Konten, Baim Wong Menyesal Belum Sempat Jenguk Nani Wijaya Saat Sakit

1. Takut Dikira Hanya Bikin Konten

KapanLagi.com/Budy Santoso

Sebenarnya saat pertama kali mendengar kabar Nani Wijaya sakit, Baim Wong ingin langsung menjenguk. Namun suami Paula Verhoeven itu takut niat tulusnya itu disalahartikan sama orang-orang yang sering menganggap dirinya hanya untuk kepentingan konten semata. Oleh karena itu begitu mendengar kabar duka, dirinya langsung datang untuk melayat.

"Saya sudah mau samperin cuma sebenarnya, serba salah ya terkadang kalau niat kita tulus mau jenguk, ini apa yang saya rasain ya, takutnya malah dikira kita ada keperluan untuk jujur ya konten lah, apa lah. Saya serba salahnya di situ, tapi ya gimana udah posisinya seperti itu. Akhirnya nggak jadi (jenguk). Eh akhirnya saya terima kabar dari abah (Latief Sitepu) pagi meninggal. Akhirnya saya sekarang harus ke sini," ungkapnya.

"Beliau orang baik ya, pasti persiapan bekalnya (amalan) untuk saat ini sudah penuh Insya Allah orang baik. Saya hanya bisa mendoakan sekarang," lanjut Baim Wong.

2. Kenangan Bersama Nani Wijaya

Meski belakangan ini tidak pernah bertemu lagi, banyak kenangan yang dirasakan Baim Wong bersama Nani Wijaya. Ia mengatakan dulu saat masih syuting bersama, dirinya memanggil Nani Wijaya dengan sebutan mama hingga nenek.

"Dia salah satu yang paling deket. Saya deket banget, saya panggil dia mama. Waktu dulu pernah agak tua akhirnya saya panggil nenek, bercanda terus orangnya," kata Baim Wong.

3. Banyak Mendapat Pelajaran

Selain itu banyak pelajaran yang diambil Baim Wong dari sosok Nani Wijaya. Salah satunya sifat kedisiplinannya dan keramahannya. Meski artis senior, Nani Wijaya bahkan tidak malu untuk menyapa artis-artis yang masih baru.

"Sudah senior tapi tetap on time, sama orang baru dia negor. Malu sebenarnya orang yang baru itu yang seharusnya negor tapi almarhum itu selalu negor duluan. Dia selalu mendekatkan pemain baru yang kayak gitu kita sekarang jarang lihat, sekarang yang baru malah ingin ditegor. Saya selalu belajar kita untung lahir di zaman orang tua kita yang sopan santun itu harus dinomorsatukan, malah kadang cium tangan," tutupnya.