Terkait Ocehan di Medsos, Eko Patrio Sambangi Mabes Polri

Kapanlagi.com - Nama Eko Patrio mendadak jadi perbincangan hangat pekan ini. Hal itu terkait pemberitaan di sebuah situs yang mengatakan bila pria berusia 45 tersebut menulis komentar kontroversial di sosial media Twitter.

Anggota DPR RI dari PAN ini diberitakan menganggap aksi teroris di Bekasi adalah pengalihan isu dari kasus penistaan agama yang dilakukan Gubernur Nonaktif Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Gara-gara pemberitaan tersebut, Eko pun langsung dipanggil Bareskrim Mabes Polri.

Pada panggilan pertama Kamis kemarin (15/12) suami Viona Rosalina ini tidak datang. Ia menyebut ada urusan internal dengan partainya. Namun hari ini (16/12), Eko datang dengan didampingi kuasa hukumnya. Ia melakukan pertemuan dengan pimpinan Mabes Polri yang berjalan kurang lebih satu jam.

Eko Patrio merasa difitnah © KapanLagi.com®/Muhammad Akrom Sukarya

"Saya benar-benar nggak tahu apa-apa sampai tiba-tiba malam hari ada berita online itu. Awalnya saya tahu ada satu media online, tapi setelah ditelusuri ada tujuh. Akhirnya yang dirugikan bukan saya, tapi juga kepolisian dan teman-teman lain tersakiti. Ini bagian fitnah dan dzolim. Saya pribadi perlu mengklarifikasi, makanya kami datang ke mari untuk membuat laporan. Nantinya ditelusuri mana yang mengarang bebas. Dan saya yakin polisi akan menangani dengan baik," kata Eko di Gedung KKP, kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (16/12)

Eko awalnya enggan permasalahkan kasus ini. Namun karena dirasa sudah keterlaluan, ia harus bertindak. "Jujur saja, saya nggak niat melaporkan. Karena saya datang dari media juga. Tapi ini sudah meresahkan dan mencoreng kepolisian. Makanya dari internal partai bilang perlu dikomunikasikan dengan pihak berwajib," imbuhnya.

Sikap yang presenter Take Me Out ini lantaran ia merasa benar dan tak pernah melakukan seperti apa yang diberitakan. "Kalau saya memang yang ngomong (di Twitter), saya tidak akan kemari. Saya hanya punya satu akun Instagram, tidak ada yang lain. Menurut saya ini kerjaan orang tidak bertanggung jawab," pungkasnya mengklarifikasi.