Ully Sigar Russady Seniman Lingkungan

Kapanlagi.com - Mendengar nama Ully Sigar Rusady, orang pasti akan mengidentikan sebagai salah satu seniman yang peduli akan pelestarian alam. Bahkan banyak karya kreatif Ully Sigar lahir melalui pendekatan alam. Seperti lagu Ciliwung dan Musim Tanam, merupakan hasil kecintaannya dengan alam. Pemilik nama panjang, Rulany Indra Gartika Rusady Wirahaditenaya yang juga Ketua Yayasan Garuda Nusantara merasa bangga dengan pencapaian yang telah diperoleh adiknya Paramitha Rusady.

Hal itu terungkap seusai acara Malam Anugerah Lingkungan di Hotel Sangrilla, (12/6). "Tentu saja saya akan tetap mendukung gerakan mbak Mitha sebagai bagian dari kegiatan yayasan," tutur Ully.

"Tapi penghargaan itu adalah cobaan," tandas Ully. Peringatan wanita yang identik dengan ikat kepalanya ini memang patut untuk disimak. Sebuah penghargaan yang diterima memerlukan konsekuensi dan tanggung jawab yang lebih berat. Karena tanpa disadari kita dituntut untuk lebih baik lagi dari sebelum mendapatkan penghargaan. Apalagi ini berhubungan dengan alam. Dituntut lebih banyak pengabdian dan konsistensi yang kuat terhadap alam itu sendiri. Dan itu memerlukan waktu yang tidak sedikit.

Ully tentu tidak asal bicara. Wanita kelahiran garut, 4 Januari 1952 ini, memang menyukai dan bergelut dengan alam sejak kecil. Banyak sekali program-program lingkungan yang melibatkannya. Seperti penanaman 1000 pohon sukun di tepi sungai Cisadane dan Gerakan pembersihan sungai cisadane bersama Paramitha Rusady. Dan masih banyak lagi kegiatan yang dilakukan. Ini terbukti dengan penghargaan yang pernah dia terima dari dua mantan presiden RI, Soeharto dan Gusdur.

Pada tahun 1996, Ully mendapatkan tanda kehormatan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden RI (Soeharto) dan tanda kehormatan 'Bintang Jasa Pratama' dari Presiden RI Abdurrahman Wahid (2000). Bahkan prestasi Ully juga dianugerahi Piagam Penghargaan Global 500 dari badan PBB, UNEP (1987). Dan masih seabreg prestasi yang diukir oleh Ully.