Laporkan RCTI, KPI Dianggap Arogan

Penulis: Fajar Adhityo

Diterbitkan:

Laporkan RCTI, KPI Dianggap Arogan Silet
Kapanlagi.com - Pelaporan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) terhadap tayangan infotainment SILET dianggap sebagai tindakan arogan dan sewenang-wenang. Bahkan RCTI, selaku pihak yang dirugika, menganggap hal tersebut sebagai pembredelan pers.

"RCTI menyayangkan tindakan oknum KPI yang melaporkan RCTI dan SILET ke kepolisian tersebut. Tindakan tersebut dinilai arogan dan sewenang wenang dan menjurus ke bentuk baru pemberedelan pers," ujar kuasa hukum RCTI, Andi F Simangunsong kepada wartawan, Rabu (1/12).

Andi pun mengatakan jika sejak awal KPI telah salah menilai tayangan SILET yang diduga menimbulkan keresahan terkait pemberitaan gunung Merapi.

"Disebut arogan dan sewenang-wenang karena faktanya dari awal KPI menuduh dan memberitakan penyiaran SILET tersebut menimbulkan keresahan, menyesatkan dan berisi kabar bohong," terangnya.

"Tapi ternyata faktanya, sanksi yang dijatuhkan bukan berdasarkan hal tersebut melainkan karena diduga menyiarkan secara close up mayat, korban dan luka. Dengan kata lain, digembar-gemborkan melanggar pasal A tapi ternyata dihukum atas pasal B, yang sejak awal tidak diberitahu kepada RCTI," ujar Andi.

Lebih lanjut, menurut Andi, langkah ini sebagai bentuk pembredelan gaya baru terhadap pers, karena SILET dianggap tidak memberitakan fakta. Padahal SILET tidak mengemukakan opini pribadi tim SILET.

"Karena SILET edisi 7 November tidak mengemukakan opini pribadi tim SILET, melainkan mengemukakan beberapa nara sumber yaitu ahli vulkanologi, peneliti senior LAPAN, ahli spiritual dan budayawan," ungkapnya.

"Ditambah lagi fakta bahwa tim SILET merupakan wartawan yang terdaftar di organisasi wartawan. Dengan demikian, jelas bahwa SILET sebagai produk jurnalistik tidaklah dapat dibredel seenaknya dengan cara penghentian sementara seperti yang dilakukan oknum KPI tersebut," ujar Andi.   

(Kondisi Vidi Aldiano bikin khawatir, kesakitan jalan di panggung dan dituntun Deddy Corbuzier.)

(kpl/adt/faj)

Editor:

Fajar Adhityo

Rekomendasi
Trending