Ini Alasan Mengapa Prisia Yang Paling Pas Bintangi 'SOKOLA RIMBA'
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Mira Lesmana dan sutradara Riri Riza membeberkan alasan memilih Prisia Nasution berperan menjadi Butet Manurung dalam film SOKOLA RIMBA yang mengambil lokasi syuting di kawasan hutan Bukit Duabelas, Jambi.
Menurut Mira, sosok wanita yang kerap disapa Pia itu cocok memerankan Butet. Pasalnya, kecintaan Pia dengan alam bebas, mirip dengan Butet yang juga suka berpetualang.
"Pia punya banyak kesamaan dengan Butet. Dia suka outdoor, freedom. Dia juga memiliki kepekaan untuk bahasa. Lalu dia orang yang tidak sulit untuk tidur di tenda, mandi di sungai, dan segala macam," ungkap Mira saat berbincang dengan KapanLagi.com® di kantornya kawasan Rempoa, Jakarta Selatan, Rabu (13/11).
Selain itu, Mira menambahkan, kemampuan akting Pia menjadi kunci jawaban kenapa dirinya dan Riri memilihnya bermain dalam film produksi Miles Film itu."Kalau soal akting, Pia ga usah diragukan lagi ya," tambah Mira.
Senada dengan Mira, Riri yang ditemui di tempat yang sama menambahkan, komitmen Pia untuk hidup di rimba belantara selama tiga minggu proses syuting menjadi nilai plus. "Yang paling penting, dia bisa menginvestasikan waktunya untuk film ini," timpal Riri.
Film SOKOLA RIMBA merupakan adaptasi dari buku pengalaman hidup Butet Manurung yang selama 14 tahun hidup di hutan belantara untuk mengajar orang-orang rimba. Film ini bakal dirilis pada 21 November 2013.
Yang Tak Kalah HOT
12 Gaya Bercinta Aneh Yang Hanya Ada di Film Hollywood
Mobil-Mobil Paling Keren Dalam Sejarah Perfilman Hollywood
Siapa Yang Akan Menjadi Ratu Film Horor Indonesia Berikutnya
Parade Aktris Dalam Sejarah Red Carpet Cannes - Siapa Yang Tercantik
Aksi Para Pengemis Profesional: Kreatif dan Menggelitik
Monster Mengerikan Benar-Benar Ada di Sekitarmu
Duh Enaknya Diajar Guru-Guru Cantik Nan Seksi Ini
Foto Adegan Film CATCHING FIRE
24 Kontestan Yang Akan Saling Bunuh di 'CATCHING FIRE'
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
(kpl/pur/dka)
Mathias Purwanto
Advertisement