Perbedaan Bikin 'BULAN DI ATAS KUBURAN' Spesial, Seperti Apa?
Tio Pakusadewo @foto: © KapanLagi.com/Budy Santoso
Kapanlagi.com - Walau judulnya cenderung memiliki kesan seram, BULAN DI ATAS KUBURANÂ tak akan menakutimu dengan hantu atau jeritan. Film ini justru akan bercerita tentang fenomena yang kini marak terjadi di masyarakat, sebuah fenomena urbanisasi.
BULAN DI ATAS KUBURAN sendiri merupakan sebuah karya remake dari film dengan judul yang sama di tahun 1973 silam. Namun, Edo WF Sitanggang selaku sutradara sudah membuat tontonan terbaru ini berbeda dari karya terdahulunya.
Hal itu juga diamini oleh Tio Pakusadewo yang tak lain adalah salah satu pemeran dalam film ini. Menurut aktor kawakan tersebut, BULAN DI ATAS KUBURAN versi baru hanya akan mengambil spirit dari film terdahulu untuk menyusul kesuksesannya.
Tio Pakusadewo @foto: © KapanLagi.com/Budy Santoso"Yang pasti ini ceritanya berbeda sekali dengan yang terdahulunya, yang kita ambil hanya spiritnya aja. Kalau ingin disejajarkan, yang dulu dengan yang sekarang beda jauh sekali," ujar Tio Pakusadewo ketika berkunjung ke kantor Kapanlagi.com® beberapa waktu lalu.
Bukan hanya itu saja, cerita yang menggambarkan kerasnya ibu kota serta fenomena urbanisasi juga diharapkan mampu mewakili gambaran permasalahan saat ini. "Mudah-mudahan sangat mewakili permasalahan-permasalahan yang ada di ibukota," tambahnya.
Dirilis pada tanggal 16 April 2015, BULAN DI ATAS KUBURANÂ akan menjadi sebuah tontonan berkualitas dan pastinya berbeda dari karya lain. Hal itulah yang membuat film ini wajib banget buat ditonton. Pastinya nggak akan rela kan untuk melewatkannya begitu saja?
Simak Juga:
Kisah Love Interest Rio Dewanto - Atiqah Hasiholan, Seperti Apa?
Monica Setiawan Kurang Puas Main Bareng Aktor Australia Ini
Ajakan Cinta Kampung Halaman Ala Rio Dewanto, Seperti Apa?
Dari Sebuah Film, Atiqah Hasiholan Dapatkan Pelajaran Hidup Ini
Demi Kesempurnaan Peran, Donny Alamsyah Rela Lakukan Hal Ini
(kpl/ami/abl)
Advertisement
