'AMERICAN SNIPERS' Dituduh Sampaikan Fakta Negatif Warga Irak
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Saat kita akan segera memasuki ajang perfilman paling bergengsi di dunia, Oscar 2015, kontroversi yang melingkupi AMERICAN SNIPER tak kunjung usai. Film arahan sutradara Clint Eastwood yang dibintangi Bradley Cooper sebagai penembak jitu paling mematikan di Amerika Serikat, Chris Kyle, telah berhasil menyapu bersih penjualan tiket bioskop dan memecahkan rekor box-office, namun terus menyebabkan gejolak politik. Kini, ketegangan meluap di seluruh Baghdad, di mana satu-satunya bioskop di sana harus menghentikan pemutaran AMERICAN SNIPER karena banyaknya komplain.
Bioskop yang berlokasi di Mall Mansour ini, adalah yang pertama memberikan pengalaman menonton film a la Amerika dengan popcornnya dan deretan film-film terbaru. Dilansir The Washington Post, manager bioskop, Fares Hilal, telah dihubungi oleh pejabat senior dari Departemen Kebudayaan dan mengancam akan menutup bioskop tersebut jika tak 'menurunkan' AMERICAN SNIPER. Hal ini tentu membuatnya bimbang, "Jika kita terus memutarnya, kita akan dikritik. Jika tidak, maka kita akan kehilangan pemasukan. Banyak orang yang masih ingin menontonnya,” ucapnya.

Ya, memang banyak orang yang menonton film action ini melalui channel online. Tapi banyak juga yang mencelanya, khususnya kalangan pejabat pemerintahan. Ketika film ini diputar, banyak audiens yang protes karena penggambaran masyarakat Iraq yang dinilai menyinggung hati banyak pihak. Secara spesifik, adegan di mana seorang anak laki-laki melempar granat dianggap sebagai kebohongan dan merendahkan kebudayaan mereka.
Menurut seorang penonton, Ahmed Kamal, 27, banyak ketidakakuratan dan penyampaian sepihak yang akhirnya membuat image buruk bagi masyarakat Irak. Ahmed juga menyatakan jika AMERICAN SNIPER membuat penduduk Irak terlihat seperti teroris yang bengis, sementara karakter-karakter orang Amerika diagung-agungkan atas keberanian mereka.
Sementara, para pendukung AMERICAN SNIPER mengeluarkan argumen jika ini hanyalah sebuah film yang banyak mengutamakan dramatisasi daripada fakta sejarahnya. Namun akibatnya para warga Muslim dan Arab-Amerika telah menerima banyak ancaman akibat film ini.
The American-Arab Anti-Discrimination Committee telah mengirim surat kepada Bradley Cooper, berisi bahwa penggambaran negatif warga muslim Irak telah menyulut kebencian dan stereotipe yang membahayakan. Presiden komite ini, Samer Khalaf, menyatakan memboikot AMERICAN SNIPER. Well, nyatanya nominasi Oscar yang berbicara.
Jangan Kelewatan
(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)
Berita Foto
(cin/tch)
Fitrah Ardiyanti
Advertisement