Cowok Banget! Ini Benda Yang Bikin Fandy Christian Semangat

Diperbarui: Selasa, 16 September 2014 13:44 WIB Diterbitkan: Selasa, 16 September 2014 11:55 WIB

Fandy Christian. Foto: KapanLagi.com®

Kapanlagi.com - Menjadi seorang laki-laki, harus punya eksistensi. Eksistensi tidak semata-mata didapat dari gengsi, namun juga dari kebahagiaan yang dirasakan. Sedang sumber bahagia tak bisa lepas dari hobi yang bisa memberi kepuasan tersendiri.
Hal itu tampaknya juga berlaku bagi artis tampan Fandy Christian. Ditemui di kediamannya di Cirendeu, Jakarta Selatan, belum lama ini, Fandy membeberkan salah satu hobi uniknya. Di salah satu sudut lemari kamarnya, Fandy meletakkan korek Zippo koleksinya.
Barang buatan Amerika itu berjumlah 17 buah. Menurutnya inilah barang koleksi khas lelaki. Bagaimana tidak, korek Zippo mampu memberi sensasi tersendiri bahkan hanya dengan mendengar suaranya.
"Koleksi Zippo sudah lama. Sempat malas gitu. Ini hidup lagi semangat koleksinya. Sempat kapok, karena sering kehilangan terus. Saya teledor. Ketemu sama sutradara yang sama-sama punya Zippo jadi ikut lagi nyari Yang aku suka gambar inspirasi hidup," ujar Fandy.

Koleksi Korek Zippo Fandy Christian. / KapanLagi.com®

Salah satu koleksi Zippo favoritnya bergambar Curt Corbain. Sosok vokalis dan pembelajar hidup dari lagunya itu membuat Fandy tertarik mengoleksi Zippo edisi tersebut.
"Kata-kata Curt Corbain yang aku pegang 'Lebih baik gak disukai orang lain daripada gak jadi diri sendiri'. Ya nggak sih?" tanyanya balik.
Namun, korek Zippo asli ternyata tidak harus mahal. Koleksi paling murah didapat Fandy dari penjual kaki lima di lapangan Gasibu, Bandung berharga 70 ribu rupiah.

"Yang lain beli di toko online harganya Masing-masing. Makin tua makin mahal harganya. Pengen banget Zippo edisi Vietnam Vs Amerika. Sejarahnya kan Amerika kehabisan logam untuk peluru sampai Zippo dikirim untuk dibuat peluru," paparnya.
Sebagai kolektor, tentu Fandy paham betul cara membedakan Zippo asli dan palsu. Dari suara saat korek api dibuka, ia bahkan bisa membedakannya.
"Bunyi saat dibuka beda suaranya, ya kolektor pasti tahu mana yang asli dan palsu. Kalau koleksinya banyak pengen buat museum di rumah, nanti anak yang cari tahu sendiri dari gambar-gambar di Zippo," harapnya.