Kapanlagi.com - Ada ungkapan penyesalan dari Marshanda saat menceritakan kembali pengalaman traumatis yang dialaminya bersama Ben Kasyafani. Saat melakukan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), ada mata Sienna, buah hati mereka, yang melihat dengan jelas kejadian tersebut.

"Kalau misalnya itu (KDRT) dilakukan kepada aku, nggak ada Sienna, masih mending. Tapi semua ini (kejadian KDRT) terjadi di depan anak yang saat itu baru berusia satu setengah tahun. Walaupun bicara belum lancar, tapi itu pasti akan kerekam di otaknya," ujar Marshanda di kantor kuasa hukum OC Kaligis, kawasan Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Wajah Caca, sapaan akrab Marshanda kembali tertunduk. Matanya nanar memandang ke depan. Sebagai seorang ibu, tentunya ia tak ingin sang anak mengalami dampak psikologis yang tidak baik akibat kejadian tersebut.

"Aku khawatir itu menjadi trauma terpendam dalam diri Sienna. Sebab saat itu, dia (Sienna) nangis histeris. Aku sendiri nggak pernah melihat Sienna menangis seperti itu," tutur Marshanda yang saat itu didampingi salah satu kuasa hukumnya, Aldila.

Apa yang dikhawatirkan Marshanda mulai terbukti. Sienna, menurut Marshanda, mengalami trauma dengan tidak ingin masuk ke kamar, tempat kejadian kekerasan itu berlangsung.

"Selama dua hari Sienna nggak mau masuk kamar. Dia merengek-rengek minta keluar," ujar Marshanda sambil menirukan rengekan sang buah hati.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, Marshanda mengakui jika dirinya mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), yang dilakukan Ben Kasyafani, menjelang akhir Maret lalu. Marshanda mulai berani mengungkapkan ke media lantaran ia merasa selalu dipojokkan Ben.