Marcella Zalianty, Rasa Cinta Mendalam Terhadap Dunia Seni Peran

Penulis: Guntur Merdekawan

Diperbarui: Diterbitkan:

Marcella Zalianty, Rasa Cinta Mendalam Terhadap Dunia Seni Peran Marcella Zalianty/KapanLagi®
Kapanlagi.com - Marcella Zalianty beberapa tahun terakhir lebih Fokus mengurus dua anaknya, Kana Mahatma Soeprapto dan Ayrton Magali Sastra Soeprapto. Itulah alasan utama dirinya sempat tak lagi terlalu fokus dengan dunia keartisan yang membesarkan namanya.


Namun perempuan kelahiran 7 Maret 1980 tersebut rupanya dalam beberapa tahun terakhir tetap masih menunjukkan kemampuan terbaiknya, tidak hanya di depan kamera lagi saja tetapi juga di belakang kamera sebagai sutradara dan produser film. Saat ini pun dia sedang mempersiapkan produksi film berikutnya yang akan diproduksi oleh rumah produksi miliknya. Beruntung, sang suami, Ananda Mikola dengan terbuka mengizinkan Marcella untuk tetap menggeluti dunia perfilman.


Meski demikian, sebagai seorang ibu, Marcella berusaha untuk membagi waktu antara mengurus keluarga dan pekerjaan. Baginya, saat itu keduanya adalah hal penting yang harus dilakukan.
Perihal tanggung jawabnya sebagai seorang ibu, istri dan sineas, ia menuturkan secara terbuka seperti alasan sang suami melarangnya menggeluti dunia politik kepada KapanLagi.com®. Berikut petikan wawancara lengkapnya.


Apa yang mendorong Marcella untuk tetap di dunia hiburan?
Rasa cinta saya pada film dan kebudayaan dan saya bukan tipe orang yang mengejar kuantitas tapi kualitas yang saya cari.


Apa yang paling dirindukan dari dunia hiburan?
Hmm... kerja yang menguras perasaan dan otak dan pengalaman batin yang memperkaya batin kita dalam setiap prosesnya yang sulit diceritakan dengan kata-kata.


Marcella bersama sang buah hati/KapanLagi®Marcella bersama sang buah hati/KapanLagi®


Tanggapan suami bagaimana?
Suami saya mendukung karena tau dari awal kenal, jiwa saya di sini. Sengsara nanti jiwa saya kalau dilarang (Marcella tertawa). Asal yang penting yang utama anak-anak dan suami, keluarga tetap menjadi yang utama tidak ada yang merasa kurang karena saya sibuk. Anak-anak dan suami tetap menjadi prioritas saya.


Apa ada syarat tertentu dari suami yang harus dipenuhi agar mendapatkan izin?
Kami sama-sama nge-fans dan jatuh cinta sekali pada dua jagoan kami (anak-anak) sehingga kita pasti sering merasa butuh waktu dengan mereka juga. Tidak mau sampai kehilangan momen-momen dan ketinggalan melihat perkembangan mereka setiap waktu. Suami saya cuma khawatir kalau saya ikut berpolitik saja, misalkan kalau partai-partai pada menawarkan atau mengajak saya untuk maju dalam legislatif. Kalau itu baru dia khawatir mungkin karena waktunya kan bisa lebih menyita dan sebagainya.


Dari perjalanan karier Marcella selama ini, peran apa yg paling berkesan?
Semua peran berkesan dan tidak bisa saya lupakan karena saya selalu melakukannya dengan segenap hati dan jiwa saya. Dan pengalaman batin yang memperkaya batin saya dalam setiap prosesnya  yang sulit diceritakan dengan kata-kata.


Apakah ada peran yang sangat ingin diperankan oleh kamu?
Hmm..., peran seperti Cut Nyak Dien mungkin. Lalu seperti Charlize Theron di Monster.


Menurut kamu, apa perbedaan menjadi seorang pemain dan menjadi seorang produser atau sutradara?
Perbedaannya pada tanggung jawab tentunya. Aktris kita butuh totalitas dan konsentrasi luar biasa ketika memerankan juga kejujuran, namun tanggung jawab kita terbatas dalam memerankan dan membuat audience percaya terhadap karakter yang kita perankan dari cerita yang sudah dibuat oleh penulis, produser dan arahan sutradara. Sutradara sebagai pelukisnya, harus berpikir kreatif juga teknis, dan mendalami menjiwai semua karakter yang ada, tidak hanya satu karakter. Nah sebagai produser lebih berat lagi, karena produser bertanggung jawab penuh terhadap keseluruhan film dan juga juga harus punya leadership tidak hanya kreatif dan teknis issue tapi juga me-manage manusianya, menyatukan semua aspirasi yang ada, memilih tim yang tepat agar menjadi suatu kekuatan yang membuat film ini menjadi lebih baik.


Marcella ingin anaknya menjadi pribadi yang cerdas dan tahu apa yang ia lakukan/KapanLagi®Marcella ingin anaknya menjadi pribadi yang cerdas dan tahu apa yang ia lakukan/KapanLagi®


Jika harus memilih, kamu lebih ingin anak-anak menjadi pembalap atau terjun ke dunia hiburan?
Sebetulnya bagi saya pribadi yang terpenting anak-anak menjadi pribadi yang cerdas secara spiritual dan keilmuan, saleh, tahu apa yang mereka lakukan dan memiliki fighting spirit. Yang paling penting bermanfaat bagi agama, masyarakat, dan negaranya juga pemimpin yang baik bagi keluarganya kelak. Tapi yang pasti saya kasih kebebasan dalam memilih juga. Semoga kami bisa jeli melihat potensi apa yang dimiliki anak kami sehingga itu bisa kami support.


Selain sebagai Pekerja Seni dan seorang ibu, kamu juga sering terlihat dalam banyak kegiatan sosial. Apa yang mendorong kamu untuk terjun ke kegiatan sosial tersebut?
Waduh, kalau kegiatan sosial bagaimana ya? Itu seperti moral obligation bukan ketertarikan. Itu menjadi tanggung jawab saya sebagai makhluk sosial. Bila saya mampu dan saya bisa saya akan turun dan mendukung segala aktivitas sosial. Sebetulnya film kedua saya setelah Lastri dan Rectoverso yang pernah dihambat keras saat itu, yakni film Batas membahas isu sosial yang saya angkat selain isu nasionalisme yang terjadi degradasi di sana.


Proyeksi apa yang ke depannya kamu ingin capai?
Semoga saya bisa terus berkarya karena tidak mudah membuat film dari sisi keuangan, terutama bagi seniman seperti kita. Saya juga ingin membuat masyarakat mencintai dan mendukung perfilman tanah air dengan datang ke bioskop untuk menonton produk anak-anak negeri yang berkualitas.


(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/ben/gtr)

Reporter:

Ruben Daniel

Rekomendasi
Trending