Risa Amrikasari: Ini Pikiran Kebablasan Tentang Pornografi
Diterbitkan:
Risa Amrikasari
Kapanlagi.com - Novelis dan juga pemerhati sosial khusus perempuan, Risa Amrikasari menentang wacana pengaturan cara berpakaian rok perempuan harus di bawah dengkul. Menurut penulis novel GOOD LAWYER itu, peraturan tersebut mencurigai kaum perempuan dan hanya manuver penguasa.
"Ini merupakan manuver penguasa untuk menarik simpati dari kelompok agama tertentu untuk memperbaiki citra. Akibatnya perempuan yang jadi korban, sampai pakaiannya pun harus diatur sentimeternya," ujar Risa saat dihubungi Kapanlagi.com® via telepon, Kamis (29/03) malam.
Risa mengakui sangat mendukung mengenai pemberantasan pornografi. Namun, hal tersebut harus diterapkan sesuai dengan Undang-Undang di mana pornografi dinilai dari objek ketelanjangan dan eksploitasi seksual.
"Ada pikiran absurb di balik wacana pengaturan panjang rok perempuan harus sepanjang di bawah lutut ini, karena jika dilihat dari Undang-Undangnya, yang dilarang adalah ketelanjangan, eksploitasi seksual, persenggamaan, itu yang tidak boleh," ujar Risa.
Pemerintah memang telah membentuk Gugus Tugas Antipornografi dengan diketuai oleh Menkokesra Agung Laksono. Risa pun menilai pemerintah sudah menilai rendah martabat perempuan Indonesia.
"Apakah maksud penggagas ide ini mau mengatakan bahwa perempuan Indonesia semua suka berpakaian secara porno, sehingga sampai harus diatur sentimeter roknya? Padahal pikiran ini sangat subjektif berasal dari yang merumuskan. Ini namanya kebablasan berpikir tentang pornografi," pungkasnya.
(Duh! Onad lagi-lagi terjerat kasus narkoba dan diamankan pihak kepolisian.)
(kpl/adt/sjw)
ahmat effendi
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Gadget Deretan Aksesori yang Bikin Gadget Gen Z Makin Ciamik, Wajib Punya Nih!
-
Event Indonesia Liputan6.com Hadirkan 'LagiDiskon' Dalam Rangka Harbolnas