Tampilkan 'Monolog Inggit', Happy Salma Serasa di Panggung Surga
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Artis Happy Salma kembali menyajikan Monolog Inggit yang sepanjang 2011-2012 beberapa kali sukses dimainkannya. Beda dengan penampilan sebelumnya, dia mengaku lebih fokus dalam pagelaran di Galeri Indonesia Kaya (GIK), West Mall Grand Indonesia lantai 8, Jakarta Pusat, 2 dan 3 November 2013 kemarin.
Selama 135 menit, Happy mampu menghipnotis 150 penonton masuk ke dalam cerita yang disutradarai oleh Wawan Sofwan itu. Ruangan auditorium yang dilengkapi dengan kualitas suara, pencahayaan yang dramatis, serta jarak antara penampil dan penonton tidak terlalu jauh membuat pertunjukan lebih emosional.
"Selama memainkan Monolog Inggit sejak 2011, saya biasa tampil di ruangan atau gedung sekolah-sekolah atau kampus yang memiliki fasilitas seadanya," ujar Happy Salma usai pertunjukkan, Minggu (3/11).

Bermain di Galeri Indonesia Kaya, bagi Happy seperti berada di panggung surga. Ruangannya dingin, suaranya jelas, pencahayaannya juga tidak terlalu distorsi. Dia merasa lebih fokus.
"Jarak dengan penonton juga tidak terlalu jauh, jadi saya bisa melihat ekspresi mereka apakah suka atau tidak. Itu membuat petunjukan ini lebih terasa emosinya," sambungnya.
Monolog Inggit bercerita tentang kesetiaan seorang wanita bernama Inggit Garnasih yang merupakan istri kedua presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno. Selama 20 tahun Inggit terus menemani Kusno, panggilannya kepada Soekarno hingga menjelang kemerdekaan. Hingga akhirnya Inggit berani berkata 'tidak' ketika Kusno meminta izin untuk menikah lagi dengan Fatmawati.

Baca Juga:
Jonas Rivanno Tak Mau Bicara Negara Tempatnya Akan Menikah
Jelang Nikah Jonas Rivanno Makin Semangat Kerja
Pembimbing Jonas Rivanno: Masuk Islam Itu Ikhlas, Bukan Karena Nikah
Pembimbing Syahadat: Semoga Jonas Rivanno Hanya Akting
Jonas Rivanno Sudah Dikhitan Sebelum Jadi Mualaf
Asmirandah - Jonas Booking Gedung, Tapi Belum Tentukan Tanggal
Inggit memilih untuk pergi, dan meminta Kusno menceraikannya lalu memulangkannya ke Bandung. Saat itulah Inggit merasa tugasnya sebagai istri selesai.
Sementara, GIK merupakan satu-satunya tempat yang memadukan konsep edukasi dengan digital multimedia. Sarana itu untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia, khususnya bagi generasi muda, dengan cara yang menyenangkan. Pertunjukkan terbuka untuk umum, dan tidak dipungut biaya, dengan disponsori Bakti Budaya Djarum Foundation.
Baca Juga:
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/pur/dar)
Mathias Purwanto
Advertisement