Kapanlagi.com - Ditulis oleh: Antonia Rucita Nurak
Serial PERSONA:SULLI yang tayang di Netflix menyajikan dua episode yang masing-masing dikemas dengan format yang berbeda. Di episode pertama disajikan film fiksi pendek dan episode kedua disajikan dokumenter dari Choi Sulli.
PERSONA:SULLI menjadi season kedua dari Persona season satu yang dibintangi IU pada 2019 . Pada season satu, IU muncul dalam 4 episode dengan memerankan karakter yang berbeda-beda.
Sementara untuk Persona musim kedua yang dibintangi oleh Sulli, seharusnya dalam lima episode, namun dipangkas menjadi dua episode karena idol kelahiran â94 ini merenggut nyawanya sendiri pada Oktober 2019.
PERSONA: SULLI pada episode pertama berjudul 4:Clean Island yang menampilkan cerita fiksi. Sedangkan episode keduanya berjudul Dear Jinri, mengambil nama asli Sulli yaitu Choi Jinri yang berisi wawancara terakhir pada tahun 2019 sebelum kematiannya.
Ada begitu banyak hal yang diungkapkannya, ia benar-benar mencurahkan semua isi hatinya. Tak hanya itu ekspresi wajahnya pun beragam hingga ada beberapa pertanyaan yang membuatnya menangis.
Mulai dari kehidupan pribadinya, keluarga hingga sebagai seorang idol K-Pop. Berikut beberapa fakta mengejutkan dari ucapannya yang bikin pilu saat didengar.
Namun hal memalukan dalam segmen ini yang Sulli ungkapkan adalah dua hal yang ingin dia lakukan saat menginjak usia 20 tahun yaitu, berkencan dan mencari terapis. "Ini adalah keputusan pertama yang kubuat sendiri. Saat itu aku bahagia. Tapi menurutku ibuku menyuruhku untuk tidak bahagia. Rasanya sulit untuk memisahkan diriku dari ibuku. Namun pada akhirnya aku berhenti mendengarkan ibuku," ujar Sulli.
Â
Â
âTentu saja butuh. Ah, aku kesal! Kami jelas perlu itu,â kata Sulli ketika ditanya soal serikat untuk para idol.
Â
Â
Â
"Tak ada yang bilang padaku, 'Buatlah keputusanmu sendiri', 'Terserah padamu', 'Bagaimana menurutmu?', "Apa kabarmu belakangan ini?'," ujarnya. "Kami sudah seperti boneka. Siapa yang peduli kalau kami lelah," katanya lagi.
Â
Â
Â
"Bersikap tangguh? Seperti pura-pura baik-baik saja," katanya . Ia juga mengatakan bahwa kerap kali ia malu dengan kelemahannya. Tapi ia tak mau menutupi kelemahannya itu. "Aku mungkin akan lebih kuat jika menceritakan kerentananku," ujarnya.
Â
Â
Â
"Aku menyalahkan dan meremehkan diri sendiri. Hanya itu yang bisa aku kontrol untuk diriku," ucapnya.
Â
Â
"Aku mengalami masa pubertas, dan berhenti tersenyum," ujarnya.
Â
Â
Â
"Kamu cukup duduk saja. Menghibur. Kata mereka, 'Wajahmu saja sudah menyenangkan mereka'. Kalau aku bilang sulit menjadi cantik, itu (mungkin bagi orang lain akan terdengar) menjengkelkan," katanya.
Â
Â
"Aku merasa orang-orang menganggap selebritas bukan manusia. Saat aku mulai di bisnis hiburan, ada satu hal yang tak berhenti dikatakan orang-orang kepadaku. Dulu aku tak mengira itu absurd," katanya.
 "Kau adalah produk. Kau harus menjadi produk yang memiliki kualitas terbaik dan terhebat bagi publik. Itulah dirimu," kata Sulli meniru ucapan yang sering dikatakan orang lain untuk dirinya. "Bahkan saat mereka tak bilang bahwa aku adalah produk, semua orang memperlakukanku begitu," sambungnya.Â
"Aku harus menjadi apa yang mereka inginkan. Aku harus takut kehilangan nilai produkku. Dalam kasusku, aku tak bisa menyuarakan pendapat-pendapatku. Aku tidak tahu caranya berterus terang," kata Sulli lagi.
Â
Â