Tren Pernikahan Live di Televisi (4)
Diterbitkan:
Kapanlagi.com - Kabar pernikahan selebriti mancanegara yang disiarkan melalui televisi memang menarik perhatian. Namun di balik kesan-kesan artifisial lainnya yang di-setting sedemikian rupa oleh stasiun televisi seperti kemewahan, glamour, mahal, maupun gambaran kesetiaan pengantin, rupanya banyak catatan yang menarik.
Sebutlah pernikahan bintang opera sabun Kim Kardashian yang menikah dengan Kris Humphries. Pernikahan yang digelar pada 20 Agustus 2011 berlangsung di area elit Montecito, California ini kabarnya menghabiskan biaya setengah juta dolar atau sekitar Rp 4,2 miliar. Biaya ini termasuk kue pengantin hitam-putih yang harganya mencapai USD 20 ribu atau sekitar Rp 170 juta.
Sedangkan untuk gaun pernikahan yang di kenakan oleh Kim pada pernikahan tersebut, menghabiskan dana sebesar Rp 1, 2 miliar, hasil rancangan desainer kenamaan Vera Wang. Tak hanya itu Kim dan Kris mendapatkan keuntungan lewat penjualan foto prosesi pernikahan mereka berdua. Kabarnya foto-foto tersebut dibanderol dengan harga sebesar USD 1,5 juta atau sekitar Rp 13 miliar untuk majalah terkemuka, People.
Pernikahan itu sendiri kemudian disiarkan oleh jaringan televisi E! lewat satu acara khusus bertajuk Kim's Fairytale Wedding: A Kardashian Event.
Namun setelah berbagai kemegahan pesta itu berlalu, muncul kabar tak sedap. Seorang sumber US Weekly yang hadir dalam acara tersebut. Sang narasumber mengatakan bahwa pesta pernikahan Kim dan Kris sebagai sebuah pesta yang sangat kaku karena banyak kamera di mana-mana.
Tidak itu saja pesta pernikahan tersebut sempat didatangi polisi yang menerima aduan dari para tetangga yang merasa terganggu oleh hingar bingar alunan musik disk jokey dari area pesta pernikahan.
Parahnya lagi, pernikahan yang tersebut tidak bertahan lama. Biduk rumah tangga Kim dan Kris yang penuh dengan bumbu drama dan sandiwara tersebut hanya bertahan selama 72 Hari.
Badai cercaan, makian, serta hujat pun datang dengan dahsyatnya kepada Kim Kardashian. Salah satu contohnya adalah datang dari kumpulan pelawak Second City yang menuliskan kata-kata sindiran lewat sebuah papan reklame.
"Konstruksi dijadwalkan selesai lebih cepat dari pernikahan Kim Kardashian," demikian bunyi tulisan dalam iklan yang dipesan oleh kelompok komedi Second City.
Rasa muak terhadap sosok Kim sendiri tidak hanya muncul dari kalangan orang biasa. Sejumlah selebriti secara terbuka bahkan mengemukakan kebencian terhadap bintang opera sabun yang mengumbar berbagai ulah dan perilakunya lewat televisi.
Sebut saja Mariah Carey, salah satu artis yang sempat mengritik keluarga Kardashian. Ia memberikan komentar pedas ketika Kim bercerai dengan Kris Humphries. Banyak yang menganggap pernikahan Kim dan Humphries hanya palsu belaka. Carey pun sepertinya memiliki penilaian yang sama dengan yang lain soal ini.
"Aku orang yang nyata. Aku tidak akan memakai wajah palsu untuk Hollywood," ucap Carey saat itu.
Kritikan tajam terhadap Kim juga keluar dari mulut seorang Daniel Craig. Pemeran James Bond ini juga tak kalah sinis saat membicarakan Kim. Di mata Craig, baik Kim, Kourtney dan Khloe Kardashian adalah orang bodoh yang mau menjual kehidupan pribadinya demi ketenaran di layar kaca.
"Apakah anda harus berperilaku seperti orang bodoh di televisi demi mendapat bayaran jutaan dolar?" ujar Craig saat ditanya soal trio Kardashian tersebut.
Kritik tajam juga keluar dari penyanyi dan musisi Michael Buble yang sangat muak dengan ulah Kim Kardashian. Buble sendiri sebelumnya dikenal sebagai orang yang tak pernah peduli dengan perilaku selebritas lainnya. Dia selalu memberikan respons positif untuk siapa saja. Namun, sepertinya sikap Buble yang kalem itu tak berlaku bagi Kardashian bersaudara.
Dalam suatu acara, Buble pernah mengolok-olok keluarga tersebut.
"Silakan sambut Kim Kardashian di atas panggung. Tapi, wanita jalang itu jangan pernah tampil di panggung saya," ucap Buble.
Kisah penuh kritik dan cemooh dibalik pernikahan selebriti yang disiarkan secara gegap gempita melalui televisi lainnya adalah kisah pernikahan calon pewaris tahta kerajaan Inggris, Pangeran William dengan Kate Middleton yang digadang-gadang oleh banyak pihak dengan istilah The Royal Wedding.
Pernikahan akbar ini konon menyedot perhatian tiga miliar penduduk bumi, jauh melebihi angka penonton partai final Piala Dunia 2010 yang berkisar satu miliar penonton.
Kebesaran pesta pernikahan William - Kate juga dapat dilihat dari jumlah media peliput. Tak kurang dari tujuh ribu media cetak dan elektronik dari seluruh dunia akan mengabadikan pesta pernikahan William dan Kate. Menurut The Sun, saat itu pihak kerajaan menyediakan 60 kamera video yang tersebar di berbagai sudut Gereja Westminster Abbey, yang menjadi lokasi pernikahan.
Gereja yang telah berdiri selama lebih dari sepuluh abad dan mampu menampung hingga lebih dari 2000 orang tersebut juga mempunyai nilai sejarah, mengingat nenek Pangeran William, Ratu Elizabeth II, dan juga ibunya, menikah di tempat di mana para Raja dan Ratu Inggris selama ini dilantik untuk memerintah Inggris.
Namun kemegahan siaran langsung pernikahan William dan Kate tersebut mengundang banyaknya kritik yang datang dari masyarakat Inggris yang mempertanyakan upacara mewah yang di gelar di tengah sulitnya keadaan perekonomian. Pihak kerajaan memastikan bahwa biaya pernikahan, di luar masalah pengamanan, dan akan dibiayai oleh kedua pasangan.
Perdana menteri David Cameron dalam satu wawancaranya kepada stasiun televisi CNN sempat ditanya apakah upacara pernikahan William dan Kate yang diadakan di Westminster Abbey akan menjadi 'masalah anggaran' karena pemerintahannya menjalankan penghematan.
"Tidak. Itu akan menjadi pernikahan kerajaan dan seluruh negara dapat merayakan." jawab Cameron lugas.
Demikian pula saat Cameron dicecar dengan pertanyaan apakah pembayar pajak Inggris akan menanggung sebagian dari acara-acara pesta perkawinan kerajaan tersebut.
"Kami membayar untuk bagian-bagian tertentu, dan keluarga kerajaan membayar untuk bagian lain," ungkapnya.
Kritik tajam lain dari pernikahan William dan Kate adalah deklarasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Inggris untuk menyambutnya dengan libur nasional. Pengumuman deklarasi hari libur menyambut The Royal Wedding tersebut mendapat sorotan tajam dari banyak pihak, salah satunya dari media nasional setempat The Thunder. Menurut The Thunder, libur hanya membuat perekonomian Inggris tergerus 5 miliar dolar AS.
Kerugian bahkan diprediksi membengkak hingga 50 miliar dolar AS jika ditotal dari angka penyelenggaraan acara dan biaya keamanan. Angka yang kontan mendapat kritik dari sejumlah ekonom.
''Biaya yang dikeluarkan Pemerintah Inggris untuk pesta The Royal Wedding dapat menggerus potensi pertumbuhan Inggris hingga seperempat persen,'' kata ekonom Investec, Philip Shaw seperti dikutip dari CBS News.
Bentuk kritik paling tajam datang dari barisan penentang monarki di negeri tersebut. Mereka dengan kreatif mengkritik, mencemooh sambil tentunya mencari keuntungan lewat pernikahan tersebut dengan menjual berbagai souvenir kepada para wisatawan yang tumpah ruah datang ke lokasi pernikahan William - Kate.
Mereka menjual asbak yang memungkinkan seorang perokok mematikan puntung ke wajah William - Kate, (maaf) kondom bergambar pasangan kerajaan tersebut, hingga kantung muntah yang tentunya juga bergambar wajah mereka. Barang dagangan mereka pun laris manis diserbu oleh para wisatawan dadakan yang rela datang dari berbagai penjuru hanya untuk menyaksikan pernikahan itu walau dari kejauhan.
Rasanya sulit untuk tidak salut pada mereka yang mampu mengubah kebencian kepada sistem monarki menjadi jalan memperoleh keuntungan berlimpah.
(Ammar Zoni dipindah ke Nusakambangan dan mengaku diperlakukan bak teroris.)
(kpl/rod/dew)
Dewi Ratna
Advertisement
-
Teen - Lifestyle Musik Lirik Lengkap Lagu-Lagu Terpopuler Raisa Dari Masa Ke Masa
