Atasi Mendengkur, Cara Ampuh Agar Tidur Nyenyak Tanpa Suara Ngorok!
Ilustrasi Tidur. (hak cipta/Canva).
Kapanlagi.com - Mendengkur, atau yang akrab kita sebut ngorok, adalah suara bising yang muncul saat kita terlelap. Suara ini dihasilkan dari getaran jaringan lunak di saluran pernapasan atas. Ketika kita tidur, aliran udara yang melewati tenggorokan dan hidung bisa terhambat, sehingga jaringan di sekitarnya bergetar dan menciptakan suara dengkuran yang khas.
Meskipun fenomena ini cukup umum, mendengkur sering kali menjadi gangguan yang merusak kualitas tidur, baik bagi si pengorok maupun pasangan tidurnya. Dalam beberapa kasus, suara ngorok ini bisa jadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius, seperti sleep apnea. Intensitas dan frekuensi mendengkur pun bervariasi.
Ada yang hanya sesekali dan terdengar ringan, namun ada pula yang keras dan terus-menerus. Berbagai faktor dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mendengkur, mulai dari posisi tidur, struktur anatomi saluran napas, kondisi kesehatan, hingga gaya hidup yang dijalani. Jadi, jika Anda atau pasangan Anda sering mendengkur, mungkin sudah saatnya untuk mencari solusi agar tidur malam menjadi lebih nyenyak, dilansir Kapanlagi.com dari berbagai sumber Kamis(21/11).
Advertisement
1. Penyebab Mendengkur
Mendengkur adalah fenomena yang bisa mengganggu tidur dan kenyamanan orang-orang di sekitar kita, dan penyebabnya beragam, mulai dari faktor fisik hingga gaya hidup. Beberapa penyebab utama mendengkur meliputi kelainan anatomi saluran napas seperti deviasi septum atau pembesaran amandel yang dapat mempersempit aliran udara, serta obesitas yang menyebabkan penumpukan lemak di sekitar leher.
Posisi tidur juga berperan penting tidur terlentang bisa membuat lidah dan jaringan lunak tenggorokan jatuh dan menghalangi napas. Seiring bertambahnya usia, otot-otot tenggorokan cenderung mengendur, meningkatkan risiko mendengkur, sementara konsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu dapat merelaksasi otot-otot tersebut secara berlebihan.
Alergi, infeksi saluran pernapasan, serta kebiasaan merokok juga dapat memperburuk kondisi ini. Tak kalah penting, faktor genetik dapat menentukan struktur saluran napas seseorang. Dengan memahami berbagai penyebab ini, kita bisa mencari solusi yang tepat untuk mengatasi masalah mendengkur yang sering kali merupakan kombinasi dari beberapa faktor.
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
2. Tips Agar Tidur Tidak Ngorok
Mengatasi kebiasaan mendengkur bukan hanya sekadar menghindari gangguan tidur, tetapi juga langkah penting untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa tips menarik yang bisa dicoba! Pertama, ubah posisi tidur tidur menyamping dengan bantal tambahan dapat membuka saluran napas.
Jaga berat badan ideal agar lemak tidak menumpuk di sekitar leher, dan hindari alkohol serta obat penenang sebelum tidur karena dapat merelaksasi otot tenggorokan secara berlebihan. Selain itu, tingkatkan kelembapan udara dengan humidifier untuk mencegah iritasi, bersihkan saluran napas dari debu dan alergen, serta lakukan latihan pernapasan dan penguatan otot mulut.
Jangan lupa untuk mempertimbangkan alat bantu seperti nasal strips atau mouth guards jika perlu. Atur pola tidur yang baik, hindari makanan berat sebelum tidur, dan berhenti merokok untuk hasil yang optimal. Dengan menerapkan kombinasi tips ini, Anda dapat merasakan perbedaan signifikan dalam kualitas tidur dan mengurangi frekuensi mendengkur.
3. Manfaat Mengatasi Mendengkur
Mengatasi kebiasaan mendengkur bukan hanya soal tidur yang lebih nyenyak, tetapi juga membawa segudang manfaat bagi kesehatan dan kualitas hidup Anda. Bayangkan, dengan menghilangkan mendengkur, Anda bisa menikmati tidur yang lebih berkualitas, yang berarti tubuh bisa pulih secara optimal, meningkatkan energi dan produktivitas saat beraktivitas.
Selain itu, hubungan dengan pasangan atau anggota keluarga pun bisa semakin harmonis tanpa gangguan suara mendengkur. Tak hanya itu, risiko kesehatan seperti hipertensi dan penyakit jantung pun dapat berkurang, sementara fungsi otak, mood, dan sistem kekebalan tubuh Anda akan semakin prima.
Dengan tidur yang lebih baik, Anda juga bisa mengurangi risiko kecelakaan akibat kantuk di siang hari. Semua manfaat ini berujung pada peningkatan kualitas hidup secara keseluruhan. Jadi, jika Anda atau orang terdekat mengalami masalah mendengkur, tak ada salahnya untuk mencari bantuan profesional demi kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang.
4. Gejala Mendengkur yang Perlu Diwaspadai
Mendengkur sering dianggap sepele, tetapi tahukah Anda bahwa suara mendengkur yang keras bisa jadi sinyal adanya masalah serius, seperti sleep apnea? Jika Anda atau pasangan mendapati Anda berhenti bernapas sejenak saat tidur, ini adalah tanda yang perlu diwaspadai.
Terbangun dengan perasaan tercekik, kelelahan berlebihan di siang hari, atau bahkan sakit kepala saat bangun tidur juga bisa mengindikasikan gangguan pernapasan yang lebih dalam. Gejala lain seperti mulut kering, kesulitan berkonsentrasi, perubahan mood, hingga tekanan darah tinggi patut menjadi perhatian.
Jika Anda mengalami satu atau lebih dari tanda-tanda ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Ingat, meskipun mendengkur tampak sepele, bisa jadi itu adalah panggilan untuk memperhatikan kesehatan Anda dengan lebih serius demi kualitas hidup yang lebih baik!
5. Perubahan Gaya Hidup untuk Mengurangi Mendengkur
6. Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter
(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)
(kpl/rao)
Advertisement
