Caden Cotard, seorang sutradara teater di Schenectady, New York, hidupnya perlahan hancur secara fisik dan emosional. Disiksa oleh penyakit misterius dan hubungan yang retak dengan istrinya, Adele, seorang pelukis miniatur, Caden ditinggalkan bersama anak mereka, Olive, ketika Adele pindah ke Berlin.

Setelah sukses dengan pementasan Death of a Salesman, Caden mendapat penghargaan MacArthur Fellowship yang memberinya kesempatan menciptakan karya besar. Ia menyewa gudang raksasa di Manhattan dan mulai membangun replika kota berukuran asli untuk menampilkan drama paling jujur tentang kehidupan. Namun semakin besar proyeknya, semakin kabur batas antara kenyataan dan pertunjukan.

Caden menikahi Claire, salah satu aktrisnya, tetapi pernikahan itu berantakan. Ia kemudian menjalin hubungan dengan Hazel, wanita yang tinggal di rumah yang selalu terbakar, tapi akhirnya kehilangan Hazel karena sakit akibat asap. Untuk mengekspresikan hidupnya sendiri, Caden bahkan memilih seorang aktor bernama Sammy untuk memerankannya di dalam drama. Tapi obsesi itu berubah jadi lingkaran tak berujung, aktor yang memerankan aktor hingga realita dan fiksi menyatu.

Kehidupan Caden makin runtuh: Olive dewasa membencinya, Hazel meninggal, dan Sammy bunuh diri. Di usia tua, Caden menyerahkan kursi sutradara kepada aktris lain, lalu mengambil peran sebagai pembantu rumah tangga dalam replika apartemen Adele. Dunia luar tampak hancur, sementara panggungnya dipenuhi tubuh para aktor yang tersisa. Apakah drama raksasa yang Caden ciptakan hanyalah seni, atau sebenarnya cermin suram dari hidupnya sendiri yang tak pernah ia pahami?

Penulis Artikel: Fannisa Nasywaa Anandita.