Ungkapan Bahasa Jepang Bulan Purnama, Lengkap dengan Penjelasan Sejarah dan Legenda dalam Budaya Setempat

Penulis: Dhia Amira

Diterbitkan:

Ungkapan Bahasa Jepang Bulan Purnama, Lengkap dengan Penjelasan Sejarah dan Legenda dalam Budaya Setempat
Anime Naruto Shippuden (credit: imdb.com)

Kapanlagi.com - KLovers pada tahu nggak apa bahasa Jepang bulan purnama? Bulan purnama sendiri telah lama menjadi sumber inspirasi dan kekaguman dalam budaya Jepang. Sejak zaman kuno, masyarakat Negeri Sakura ini telah mengembangkan berbagai ungkapan dan tradisi yang berkaitan dengan fenomena alam yang menakjubkan ini.

Dari puisi klasik hingga festival musiman, bahasa Jepang bulan purnama memegang peranan penting dalam kehidupan spiritual dan kultural Jepang. Dalam artikel ini, Kapanlagi akan memberikan penjelasan ungkapan bahasa Jepang bulan purnama, serta mendalami sejarah dan juga legenda yang sudah banyak tersebar di masyarakat sejak dahulu kala.

Penasaran? Yuk, kita simak penjelasan tentang ungkapan bahasa Jepang bulan purnama, sambil mengungkap perjalanan panjang hubungan antara masyarakat Jepang dan bulan purnama. Langsung saja dicek KLovers!

1. Ungkapan Bahasa Jepang Bulan Purnama

Ungkapan Bahasa Jepang Bulan Purnama

Dalam bahasa Jepang, bulan purnama disebut "Mangetsu". Istilah ini terdiri dari dua kanji yaitu "man" yang berarti "penuh" dan "getsu" yang berarti "bulan". Namun, pemahaman dan apresiasi terhadap bulan purnama dalam budaya Jepang jauh lebih dalam dari sekadar istilah ini.

Bulan purnama memiliki kultural yang kuat, yang sering dikaitkan dengan perayaan dan puisi tradisional. Misalnya, festival Tsukimi atau perayaan memandang bulan biasanya diadakan saat bulan purnama di musim gugur. Selain itu, ada beberapa istilah puitis lain.

Istilah ini untuk menggambarkan bulan purnama, seperti "mochizuki" yang secara harfiah berarti "bulan penuh", atau "juugoya" yang merujuk pada malam ke-15 bulan lunar ketika bulan biasanya purnama. Keindahan bulan purnama sering menjadi inspirasi dalam seni dan sastra Jepang, merefleksikan hubungan mendalam antara alam dan budaya dalam masyarakat Jepang.

(Kondisi Fahmi Bo makin mengkhawatirkan, kini kakinya mengalami sebuah masalah hingga tak bisa digerakkan.)

2. Sejarah dan Legenda dalam Budaya Setempat

Sejarah dan Legenda dalam Budaya Setempat

Setelah mengetahui bahasa Jepang bulan purnama, KLovers juga bisa mengetahui sejarah dan legenda yang tersebar di masyarakat. Bulan purnama memiliki tempat yang sangat istimewa dalam budaya dan sejarah Jepang. Keindahan dan misteri bulan telah lama menjadi sumber inspirasi bagi seni, sastra, dan tradisi Jepang selama berabad-abad.

Sejarah dan legenda bulan purnama dalam budaya Jepang mencerminkan hubungan mendalam antara masyarakat Jepang dengan alam dan perubahan musim. Ini menunjukkan bagaimana elemen alam dapat mempengaruhi dan membentuk tradisi budaya selama berabad-abad, menciptakan warisan kaya yang terus hidup hingga hari ini.

Selain mengetahui bahasa Jepang bulan purnama, maka berikut adalah penjelasan lengkap tentang sejarah dan legenda bulan purnama dalam budaya Jepang:

1. Asal-usul Penghormatan Bulan

Penghormatan terhadap bulan di Jepang berakar dari pengaruh Tiongkok kuno. Pada periode Nara (710-794), kebiasaan mengamati bulan (tsukimi) mulai populer di kalangan bangsawan Jepang. Ini awalnya merupakan praktik Taoisme yang kemudian berkembang menjadi tradisi budaya yang lebih luas.

2. Festival Tsukimi

Salah satu tradisi paling terkenal terkait bulan purnama adalah festival Tsukimi. Festival ini biasanya dirayakan pada bulan purnama ke-15 bulan lunar kedelapan (sekitar September atau Oktober). Orang-orang berkumpul untuk mengamati bulan, menikmati makanan khusus seperti dango (kue beras) dan taro, serta membaca puisi.

3. Legenda Kelinci Bulan

Dalam mitologi Jepang, bulan sering dikaitkan dengan kelinci. Menurut legenda, bentuk-bentuk gelap di permukaan bulan menyerupai kelinci yang sedang menumbuk mochi (kue beras). Cerita ini berasal dari legenda Buddhis Tiongkok yang diadaptasi ke dalam budaya Jepang.

4. Bulan dalam Sastra Klasik

Bulan purnama sering muncul dalam karya sastra klasik Jepang. Dalam "Cerita Genji" karya Murasaki Shikibu dari abad ke-11, bulan sering digunakan sebagai simbol kecantikan, kesedihan, dan kerinduan. Banyak puisi waka dan haiku juga menggunakan bulan sebagai motif utama.

5. Bulan dan Samurai

Dalam budaya samurai, bulan memiliki makna simbolis. Banyak samurai yang bermeditasi di bawah sinar bulan purnama, menganggapnya sebagai waktu untuk refleksi diri dan perenungan spiritual.

6. Festival Otsukimi

Selain Tsukimi, ada juga festival Otsukimi yang dirayakan pada bulan purnama pertama musim gugur. Festival ini melibatkan pembuatan altar khusus dengan persembahan seperti susuki (rumput pampas) dan makanan musiman.

7. Bulan dalam Seni Rupa

Lukisan dan ukiyo-e (cetakan kayu) Jepang sering menampilkan pemandangan bulan purnama. Seniman terkenal seperti Hokusai dan Hiroshige menciptakan karya-karya indah yang menggambarkan bulan di atas lanskap Jepang.

8. Kalender Lunar

Sejarah lainnya ada dalam kalender Lunar, sebelum adopsi kalender Gregorian, Jepang menggunakan kalender lunar di mana bulan purnama memainkan peran penting dalam menentukan tanggal dan festival.

9. Bulan dan Shinto

Dalam kepercayaan Shinto, bulan dikaitkan dengan dewa Tsukuyomi. Meskipun tidak sepopuler dewa matahari Amaterasu, Tsukuyomi tetap memiliki tempat penting dalam mitologi Jepang.

10. Pengaruh Modern

Meski Jepang telah mengalami modernisasi pesat, tradisi mengamati bulan tetap bertahan. Banyak orang Jepang modern masih merayakan Tsukimi, meskipun mungkin dengan cara yang lebih sederhana dibandingkan masa lalu.

11. Bulan dalam Budaya Pop

Bulan purnama juga muncul dalam anime, manga, dan film Jepang modern, sering kali sebagai elemen mistis atau romantis dalam cerita. Hingga, gak heran bila bahasa Jepang bulan purnama yaitu mangetsu sering masuk dalam cerita-cerita anime yang kental memperkenalkan budaya Jepang.

Itulah penjelasan tentang bahasa Jepang bulan purnama yang bisa KLovers ketahui. Bulan purnama Jepang jadi cermin keindahan alam yang abadi dalam bahasa, sejarah, dan masyarakat Jepang.

(Transformasi mencengangkan! Asri Welas sekarang terlihat makin cantik dan hot!)

Rekomendasi
Trending