LSF: Semuanya Pasti Ada Pro - Kontra
Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Melihat banyaknya protes yang dilayangkan ke LSF (Lembaga Sensor Film) atas lulus sensornya film RINTIHAN KUNTILANAK PERAWAN, Mukhlis Faini, Ketua LSF, mengatakan bahwa hal itu masih dalam batas-batas kewajaran. Ia mengatakan bahwa film tersebut sudah 'dipotong' sebelum dinyatakan lolos. "Semuanya ada masalah pro dan kontra, tidak ada yang murni tanpa kontra. Dan lembaga sensor menyensor sampai batas maksimal yang bisa ditoleransi. Masalah ciuman juga ada batas-batasannya kalau ciuman pipi, kalau ciuman mulut dengan mulut pasti dipotong," paparnya saat dihubungi via telepon, Kamis (14/10). Mukhlis melanjutkan, pihaknya tak mau asal 'penggal' dalam menyensor film, karena tak mau merusak jalan cerita film itu sendiri. "Kan ada jalur cerita, jadi jangan asal dipenggal aja. Lembaga Sensor di atas banyak kepentingan, jadi nggak asal dipotong, pasti ada kontroversi," tandasnya. Sementara dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) maupun FPI (Front Pembela Islam), masih menurut Mukhlis, tak ada keberatan karena film ini dianggap masih dalam batas toleransi. "Kalau semua dimatikan, berarti industri tidak berjalan. Jadi biasalah kalau dikomentari," tutupnya.
(Rumah tangga Tasya Farasya sedang berada di ujung tanduk. Beauty vlogger itu resmi mengirimkan gugatan cerai pada suaminya.)
(kpl/hen/bun)
Anton
Advertisement