Kapanlagi.com - 100 hari meninggalnya Julia Perez menyisakan duka yang begitu mendalam untuk keluarga. Justru semakin lama, mereka semakin merasakan berat tak ada sosok Jupe di antara mereka.

"Semakin lama justru semakin sakit. Makin berasa ditinggalin. Tadinya masih nggak percaya. Buat aku semakin berat. Karena benar-benar dia sudah nggak ada. Kalau mungkin hari pertama atau kedua, kita merasa dia masih kerja atau syuting ke luar kota. Ini sudah seratus hari, itu langsung nangis. Luar biasa beratnya," jelas Nia Anggia ditemui usai pengajian 100 hari di kediamannya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (17/9).

Tentunya mereka tak bisa melupakan Julia Perez yang selama ini terus bekerja keras untuk keluarga. Meski begitu, mama dan adik-adiknya ini berusaha untuk mengikhlaskan kepergian almarhumah.

Suasana pengajian 100 hari meninggalnya Julia Perez. © KapanLagi.com/Agus Apriyanto

"Nggak bisa melupakan. Orang bilang ikhlasin. Aku lagi belajar untuk ikhlasin. Melupakan, aku nggak bisa melupakan. Tapi aku belajar merelakan. Kita semua dalam proses semuanya lagi proses mengikhlaskan, belajar merelakan itu butuh waktu. InsyaAllah dengan berjalannya waktu beberapa tahun ke depan kita bisa, tapi kalau sekarang nggak mungkin," papar Nia.

Della Perez juga menambahkan kisah yang membuktikan mereka masih terus mengingat Jupe, "Biasanya Mama inget Jupe pas udah bangun tidur. Jadi Mama kadang ke kamar Aku manggil-manggil, bilang ke Aku melihat Julia. Biasanya kak Jupe kalau bangun tidur langsung mandi. Yang seperti itu masih keinget.

Di sisi lain, peninggalan Jupe masih cukup banyak termasuk pakaian-pakaian. Keluarga pun tak berniat melelangnya, melainkan ingin memberikannya pada orang-orang yang lebih membutuhkan di luar sana.