Dewi Hughes Ajak Anak Belajar di Kafe
Kapanlagi.com - Kepedulian Dewi Hughes di bidang pendidikan untuk anak memang tak perlu diragukan lagi. Hal itu direalisasikannya dalam sebuah homeschooling bagi anak-anak, agar mereka bisa mendapatkan pendidikan yang tak mereka dapatkan di sekolah formal. Hal itu terungkap saat ia menjadi bintang tamu di acara couching clinic menabung di Kidzania. "Pokoknya saya pengen anak-anak Indonesia itu punya guru berkualitas, saya pengen anak-anak Indonesia berdiri di kakinya sendiri. Orang yang dapet beasiswa S1 itu setelahnya kudu bisa bekerja, jangan lalu cari beasiswa S2 S3. Itu bisa buat adik-adik mereka," kata Hughes saat ditanya pendapatnya soal pendidikan bagi anak-anak."Di situ sistem pendidikan sampai S1 itu bisa dibuktikan dengan baik apa enggak. Masa udah lulus S3 trus bingung cari kerja karena belum ada pengalaman," imbuhnya. Untuk mendapatkan tenaga pengajar yang berkualitas, Hughes berencana untuk mencari beberapa guru dan kemudian diberi training serta pengetahuan yang lainnya. "Saya sih sebetulnya pengen sekolah lagi, tapi saya pikir dunia yang paling memberi pelajaran itu adalah dunia nyata. Makanya saya pengen mengubah pola pikir masyarakat, jadi gak melulu dalam satu gedung yang formal, tapi juga terjun langsung ke dunia nyata di mana kita berada, kita bisa belajar di situ tentang apapun," paparnya. Homeschooling yang didirikan oleh Hughes itu bernama E-Hughesschooling yang berlokasi di La Piazza, Kelapa Gading Jakarta Utara dan hingga kini telah memiliki kurang lebih 50 siswa, baik itu untuk tingkat SD, SMP dan SMA. Awalnya ia getol mensosialisasikan tentang homeschooling yang didirikannya dan kini telah banyak orang tua yang berniat untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sana. Hughes menjelaskan, dalam seminggu ada tiga kali pertemuan, yang dilakukan di kafe, dengan biaya pendidikan sebesar 30 juta/tahun. Hal itu untuk menciptakan suasana yang santai, namun tetap berpijak pada kurikulum yang berlaku. Sementara untuk materi pelajaran dikirim melalui e-mail. "Kelas 4 SD udah jago ngetik dan main internet. Konsultasi bakat, malah kita gak pake buku manual, tapi pake internet. Makanya murid-murid itu pada jago IT. Liburan ke manapun, mereka masih bisa sekolah, karena sekolahnya model online," papar Hughes. Yang unik, ada murid SMA di sekolah Hughes yang gondrong dan pake anting-anting, soalnya hobi nge-band. Itu menjadi salah satu bukti bahwa di sekolah yang didirikan Hughes tersebut memberikan kebebasan pada siswanya untuk mengekspresikan diri. Soal perlindungan anak dan anti-trafficking alias perdagangan anak, Hughes menegaskan bahwa program tersebut telah berlangsung selama dua tahun dan terus dilakukan upaya melalui pendekatan persuasif di daerah-daerah rawan trafficking, seperti Sumedang, Indramayu, Batam dan Cianjur.Â
(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)
Berita Foto
(kpl/ant/bun)
Advertisement
