Dikritik, Tukul Arwana Tak Marah Pada MUI

Kapanlagi.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengkritik komedian Tukul Arwana saat tampil di acara STAR RAMADHAN (RCTI) dan EMPAT MATA SAHUR (Trans 7). MUI menilai Tukul dan kawan-kawan merendahkan dan terlalu mengeksploitasi kekurangan fisik manusia."Saya tidak merasa merendahkan seseorang, lagipula siapa yang saya rendahkan. Acara tersebut semata-mata hanya untuk menemani pemirsa sahur sambil tertawa," kata Tukul saat ditemui di sela-sela syuting film OTOMATIS ROMANTIS di gedung Graha Pena, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.Sebelumnya, pada Mei, Tukul yang menjadi host "Empat Mata" juga dikritik "Komisi Penyiaran Indonesia" (KPI). Dia dinilai vulgar. "Seharusnya mereka itu membuat kebijaksanaan dalam undang-undang. Jadi, pelawak lebih memahami mana yang boleh dilakukan dan yang tidak. Mengapa tidak dipermasalahkan pada puasa-puasa tahun sebelumnya," kata Tukul.Selain berharap ada aturan yang jelas, Tukul juga mengingatkan stasiun televisi lebih hati-hati dalam meramu acara. "Pihak TV seharusnya memilih tim kreatif yang bagus dan membuat skrip yang sesuai," lanjutnya.Setelah mendapat teguran KPI dan MUI, Tukul jadi lebih hati-hati saat bicara. "Semua ini sangat berpengaruh pada penampilan saya, dan menjadi beban. Perbendaharaan kata saya jadi tidak mengalir, agak macet," tandasnya.Seperti diketahui, tayangan yang dinilai MUI tidak layak tonton, yakni sinetron COWOK IDEAL, CINTA LAMA BERSEMI KEMBALI (SCTV), LEGENDA BUTA KALA (TPI), STASIUN RAMADHAN (RCTI), sinetron KELUARGAKU HARAPANKU (Indosiar), STARDUT (Indosiar), sinema LOST IN SINGAPORE (Lativi), FILM WARKOP DKI setiap Sabtu dan Rabu pagi di Lativi, EMPAT MATA SAHUR, NGERUMPI, GOSIP PAGI (Trans7), KAYAMATH, SELEB DANCE, SILAT LIDAH (antv), SAATNYA KITA SAHUR (TransTV), di mana penampilan Olga Syahputra yang terlalu vulgar saat berperan sebagai wanita.  

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(kpl/fia)

Rekomendasi
Trending