1. Kesadaran akan Usia

Kesadaran akan usia juga menjadi alasan kuat di balik keputusan tersebut. Ibu satu anak ini merasa tetap ingin menarik bagi brand agar bisa terus mendapatkan pekerjaan.

"Karena usia udah 46 tahun, tahun ini aku 47 tahun. Aku masih gesit, masih ada di layar, supaya pihak brand masih mau pakai aku buat endorse. Supaya aku bisa tetap menarik buat mereka, supaya dapat pekerjaan," katanya.

"Kita percaya atau enggak, ada rasa yang tak bisa dari aku dan ini adalah selain aku makan sehat, selain aku pergi ke dokter kecantikan, mengasah talenta aku, latihan vokal dan segala macam. Operasi plastik adalah investasi yang aku lakukan," sambungnya.

2. Fokus Pengencangan Wajah

Prosedur yang dilakukan Denada fokus pada pengencangan wajah. Ia menjelaskan bahwa tindakan ini bukan untuk mengubah bentuk wajah secara drastis.

"Bagiannya wajah, aku melakukan operasi pengencangan wajah. Gak merubah apa-apa. Kalau ditanya suatu hari akankah? Aku sangat-sangat terbuka karena memikirkan balik lagi, yang aku lakukan di 2023 aku melakukan yang namanya operasi plastik, aku pengencangan wajah tapi dari wajah bagian aku," tutur Denada.

Di tahun 2025 ini, Denada kembali melakukan tiga prosedur kecantikan sekaligus. Ketiganya ia sebut sebagai bagian dari upaya memperbaiki kondisi kulit wajah.

"Di 2025 aku balik lagi melakukan 3 prosedur sekaligus yang pertama ponetelin, kalau aku 2023 ini yang ditarik dikencengin, 2025 politelik itu seperti kita ditarik, yang ketiga ponisiteri memperbaiki tekstur kulit karena aku banyak bekas jerawat, itu memperbaiki sendiri juga," ungkapnya.

3. Demi Karier dan Rasa Percaya Diri

Denada juga menekankan bahwa ia sangat terbuka untuk melakukan prosedur lain bila dibutuhkan. Menurutnya, semua ini dilakukan demi kelangsungan karier dan rasa percaya diri.

"Mau melakukan yang lain, sangat terbuka lebar kalau perlu aku lakukan," ucapnya.

Habiskan Belasan Ribu Dolar

Biaya untuk menjalani semua prosedur ini juga tidak sedikit. Denada menyebut angkanya bisa mencapai belasan ribu dolar AS.

"Untuk power facelift 9000 US, poniteki 9000 US, mungkin sekitar segitu lah. Jadi memang sudah dipersiapkan. Begitu Alhamdulillah Aisha sudah selesai pengobatannya, aku sudah mulai bisa bekerja lagi," ujar Denada.

4. Bayar Utang Selama Pandemi

Saat mulai bekerja kembali, prioritas Denada adalah membereskan tanggung jawab finansialnya. Ia bahkan mengakui sempat harus berutang selama pandemi.

"Begitu aku mendapatkan uang, yang pertama aku lakukan adalah membayar hutang aku. Karena selama pandemi, aku ngutang ke bank, ke mana ke mana," katanya.

Dalam proses ke Korea Selatan, Denada juga berhemat sedemikian rupa agar tetap bisa menjalani prosedur yang diinginkan. Ia bahkan membawa perlengkapan sendiri dari Jakarta demi mengurangi biaya hidup selama di sana.

"Cari tiket pesawat yang promo, cari hotel juga yang murah, cari makanan juga. Aku sampai bela-belain bawa panci listrik dari Jakarta," tutup Denada.