Koleksi Busana Desainer Juan Iskandar Sukses Memukau di Montreal Fashion Week 2025

Koleksi Busana Desainer Juan Iskandar Sukses Memukau di Montreal Fashion Week 2025
Juan Iskandar © Istimewa

Kapanlagi.com - Nama Juan Iskandar bisa jadi sudah tak asing di telinga publik. Ia adalah desainer Indonesia yang diketahui sudah cukup lama tinggal di Kanda. Juan juga dikenal sebagai desainer yang punya filosofi mendalam dalam setiap karyanya.

Baru-baru ini, Juan Iskandar turut memamerkan karyanya di Montreal Fashion Week 2025. Ia mendefinisikan ulang keanggunan dengan koleksi terbarunya, Cocoon: The Birth of Radiance. Terinspirasi oleh metamorfosis kupu-kupu, koleksi ini berfungsi sebagai tempat perlindungan transformasi serta mewujudkan kekuatan kemunculan yang tenang.

Baca berita lainnya tentang fashion karya anak bangsa di Liputan6.com.

1. Bak Kepompong

Juan Iskandar menciptakan siluet-siluet mengalir dari sutra, organza, dan satin. Desain busana-busananya terbuka sekaligus protektif, membalut tubuh bak kepompong.

Saat para model melangkah, korset berstruktur dan aksen berani bermunculan, mengingatkan pada upaya terbang perdana sang kupu-kupu. Tak hanya itu, Juan tak lupa memberikan sentuhan nusantara dalam karyanya.

Ya, ia memadukan motif-motif Bali yang merupakan warisan leluhur dengan inovasi futuristik. Juan membuktikan bahwa tradisi dan kemajuan dapat berpadu dalam karya yang indah.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

2. Pakai Bahan Daur Ulang

Juan Iskandar © Istimewa

Di luar daya tarik visualnya, Cocoon merefleksikan ketahanan. Setiap gerakan busananya membisikkan janji perubahan, merayakan kekuatan, kesabaran, dan keindahan yang mekar dalam keheningan.

Menariknya lagi, busana-busana karya Juan juga mengedepankan keberlanjutan. Ia menggunakan bahan daur ulang. Bahan-bahan itu dihidupkan kembali melalui teknologi canggih.

Di Montreal, sebuah kota yang didorong oleh ide-ide berani, Cocoon: The Birth of Radiance mendeklarasikan era baru kemewahan. Era yang memadukan keberlanjutan dalam setiap elemen dan menunjukkan etika dan gaya dapat berkembang bersama.

(Di usia pernikahan 29 tahun, Atalia Praratya gugat cerai Ridwan Kamil.)

Rekomendasi
Trending