Manohara Batal Gelar Preskon

Kapanlagi.com - Manohara Odelia Pinot hanya tersenyum ketika mendapat pertanyaan wartawan usai rekaman wawancara di salah stasiun televisi swasta di kawasan Kebon Sirih Jakarta Pusat, Senin (1/6). Sejumlah wartawan yang menunggu lebih dari satu jam di lobi gedung tersebut, hanya bisa kecewa ketika Manohara yang didampingi ibunya, Daisy Fajarina langsung menuju mobilnya. Padahal telah disiapkan meja untuk kebutuhan jumpa pers.Sementara Daisy Fajarina ketika ditanya, terkait rencana yang akan dilakukannya setelah Manohara berada kembali di antara keluarganya di Jakarta, hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih.Manohara dan Daisy bergegas menuju mobilnya dengan pengawalan satpam gedung dan laskar merah putih.Sebelumnya, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Abubakar Nataprawira mengatakan, kasus dugaan adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa WNI Manohara Odelia Pinot hingga kini belum masuk ke Polri."Tidak ada laporan bahwa kasus ini sudah masuk ke polisi. Lagi pula, kejadiannya kan di Malaysia," kata Abubakar di Jakarta, Senin (1/6).Manohara pada 31 Mei 2009, kembali ke Indonesia setelah dibantu oleh pihak KBRI, Kedubes Amerika Serikat, dan pihak Kepolisian Singapura.KBRI Singapura memberikan bantuan antara lain dengan mengeluarkan surat pengganti paspor karena paspor Manohara ditahan keluarga kerajaan Kelantan itu. Jika KBRI Singapura tidak mengeluarkan surat perjalanan laksana paspor maka Manohara tidak akan bisa meninggalkan Singapura.Ia berhasil meloloskan diri dari pengawalan Kesultanan Klantan di Hotel Royal Singapura tempat keluarga kerajaan Kelantan menetap selama di Singapura.Manohara dinikahi oleh pangeran Negara Bagian Kelantan, Malaysia, Tengku Muhammad Fakhry. Namun dalam menjalani rumah tangga, diduga mengalami KDRT. Kasus ini terungkap setelah Daisy membeberkan dugaan KDRT terhadap putrinya ke publik.Sementara itu, Juru Bicara Deplu Tengku Faizasyah mengatakan, pemerintah siap memfasilitasi secara diplomatik jika Manohara mengajukan pengaduan secara resmi. "Kalau Manohara memang mengajukan kasus ini melalui jalur hukum, kita akan bantu," kata Faizasyah.Namun, menurut Faizasyah, hingga saat ini pihak Manohara sama sekali belum menghubungi Deplu sehingga belum dapat diketahui prioritas apa yang akan diselesaikan terlebih dahulu dalam kasus tersebut.