1. Tak Merasa Paling Benar

"Karena ini kan salah satu bentuk usaha saja untuk supaya kedua belah pihak tidak ada yang merasa paling benar. Pastikan orang punya pembenaran masing-masing. Cuma yah semua nanti dibuktikan saja di pengadilan," ungkap Ditya Andrista.

"Karena apa yang aku gugat, apa yang dia laporkan secara pidana, itu kan nanti akan terbukti. Aku mencari keadilan. Nanti kalau sudah lanjut ke pengadilan, kita akan lihat. Keadilan pasti akan mencari jalannya sendiri," lanjutnya.

2. Langgar Perjanjian Kerja

Kapanlagi/Irfan Kafril

Tak hanya itu, Ditya Andrista juga menuduh Denny Sumargo melanggar perjanjian kerja hingga membuat dirinya merugi sampai Rp 880 juta. Kerugian ini merupakan total keseluruhan dari awal dirinya bekerja sebagai manajer sang aktor.

Akan tetapi, ketika ditanya mengenai alasannya baru menggugat setelah enam tahun bekerja dengan Denny Sumargo. Ditya Andrista menegaskan bahwa ia pun punya jawaban sendiri.

3. Berharap Berakhir Damai

"Makanya statement dia kalau nggak dibayar enam tahun kenapa baru nuntut sekarang, kenapa kalau nggak dibayar masih mau kerja? Yah itu saya nggak mau bongkar di publik. Nanti di pengadilan hakim bertanya, terus ada saksi juga. Nanti terjawab kenapa saya bertahan, kenapa saya diam saja nggak dibayar. Itu ada semua jawabanny," ujarnya.

Selain itu, Ditya Andrista tetap berharap kasus ini berakhir damai. Karena ia mengaku tindakannya saat ini hanya bentuk tanggapan dari apa yang telah dilakukan Denny Sumargo padanya.

4. Penggelapan Uang

"Intinya sih selain maju ke pengadilan apapun itu. Kita pengennya damai juga. Gue nggak mau berantem jauh sama dia kayak saling lapor. Saya cuma memberikan reaksi apa yang sudah dia lakukan duluan. Dia laporkan saya duluan ke pidana, gue di perdata," pungkasnya.

Diketahui, Denny Sumargo melaporkan Ditya Andrista ke Polda Metro Jaya atas kasus tindak pemalsuan surat dan penggelapan uang, Densu sapaannya mengklaim duitnya senilai Rp 739 juta dibawa kabur oleh Ditya. Setelahnya, Ditya Andrista pun mengajukan gugatan terhadap Denny Sumargo dengan nomor perkara 63/Pdt.G/2022/PN Jkt.Brt di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, ia mengaku mengalami kerugian sampai Rp 880.288.000 atas kasus wanprestasi.