Momen Haru Video Call Terakhir Shelomita Bersama Almarhum Ayah

Penulis: Editor KapanLagi.com

Diterbitkan:

Momen Haru Video Call Terakhir Shelomita Bersama Almarhum Ayah
Credit: Instagram/shelomitadiah

Kapanlagi.com - Hari Senin (6/4) kemarin, sebuah kabar duka datang dari Shelomita. Sang ayah yang bernama Didi Hadju meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Keluarga Bintaro karena karena penyakit kanker prostat dan beberapa komplikasi lainnya.

Kabar itu awalnya dibenarkan oleh manajer Shelomita, Wendra. Kali ini giliran penyanyi berusia 45 tahun itu yang mengklarifikasinya secara langsung, sambil menceritakan kronologi penyakit yang diderita oleh almarhum ayahnya.

"Jadi papa tuh dari 2017 sudah ada kanker prostat. Waktu itu stadiumnya masih 1 C, jadi kita juga tenang lah masih nggak apa-apa, dia juga masih oke. Kita ada pengobatan 3 bulan sekali disuntik, tapi memang 2019 dia jatuh. Setelah jatuh dia melemah, masuk rumah sakit, ternyata ginjalnya bermasalah, ya mulai kemana-mana kalau kanker," kenang Shelomita saat ditemui di Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (6/4).

1. Mulai Kehilangan Kemampuan untuk Bicara

Setelah sempat jatuh, ayah Shelomita langsung mendapatkan penanganan intensif. Namun rupanya kondisi beliau sudah semakin melemah hingga akhirnya tak bisa bangun dari kasur rumah sakit. Secara perlahan, kemampuan untuk berbicaranya pun mulai hilang.

"Udah dipasang stand buat ginjalnya supaya membantu, tapi ternyata itu susah sekali diperbaiki, jadi sampai dia lemah di tempat tidur terus. Dari situ mulai lah semakin melemah, fisioterapi dia kayak kesusahan. Tapi tetep masih bisa ngobrol. Ternyata seminggu terakhir ini ngomongnya udah susah," sambung Shelomita.

(Lesti sedang hamil anak ketiga, dan saat ini sedang ngidam hal yang di luar nurul!)

2. Video Call Terakhir dengan Sang Almarhum

Credit: Instagram/shelomitadiah

Penyebaran covid-19 atau virus corona sendiri membuat Shelomita dan keluarga jadi tidak bisa terlalu sering mengunjungi almarhum di hari-hari terakhirnya. Mereka tak mau ambil risiko. Meskipun begitu, Shelomita masih sering melakukan video call dengan sang almarhum.

"Jadi kemaren pagi kita masih ketawa-ketawa video call, karena ada pandemi ini kita menghindari ketemu papa, karena papa keadaannya lemah, kita nggak mau risiko itu. Kemarin semua video call yang sekeluarga besar ngobrol, itu dia memang masih nggak bisa ngomong, dia cuma senyum, cerita apa dia senyum tapi nggak bisa ngomong, saya nggak nyangka itu vidcall yang terakhir," sambung wanita lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu.

3. Tak Menderita Sebelum Meninggal Dunia

Shelomita / Credit: KapanLagi - Akrom Sukarya

Hingga saat ini, Shelomita dan keluarga masih begitu berduka. Meskipun begitu, ada satu hal positif yang membuatnya lega. Ya, sang almarhum diceritakan tak mengeluh sakit yang berlebihan sebelum menghembuskan napas terakhirnya.

"Sorenya papa tensinya turun, napasnya kesulitan, nggak lama dia flat line (meninggal). Ya menurut saya Alhamdulillahnya smooth aja. Menurut saya orang yang punya kanker itu penuh penderitaan, sakit badannya, tapi dia nggak, itu emang doa saya. Jadi ya menurut saya dan kita semua anak anaknya, Alhamdulillah terkabul bahwa papa nggak menderita sampai dia meninggal. Sampai dia meninggal kita sekeluarga udah ikhlas Alhamdullillah," tuntas Shelomita.

(Amanda Manopo resmi menikah, ini curhatan pertamanya setelah jadi istri Kenny Austin.)

(kpl/gtr)

Rekomendasi
Trending