PARFI Hadang Peredaran Narkoba

Kapanlagi.com - Masih dalam rangkaian road to kongres PARFI ke 13, Selasa malam (25/4), bertempat di Twin Hotel, berlangsung Forum Diskusi dengan tema 'PERANAN ARTIS FILM INDONESIA DALAM MEMBANTU UPAYA UNTUK SELAMATKAN BANGSA DARI BAHAYA NARKOBA.' Acara yang diawali dengan sambutan dari ketua pelaksana kongres PARFI ke 13, Yenni Rachman. Dan dibuka oleh Komjen.Pol. I Made Mangku Pastika yang dibacakan oleh Djoko Satrio dari mabes Polri, karena Mangku Pastika berhalangan hadir.

Acara tersebut juga menghadirkan Henry Yosodiningrat dari Granat, Togar Sianipar dari YCAB dan Eros Djarot dengan moderator Miing Bagito. Di awal acara Yenni Rachman selaku penyelenggara dalam bacaannya menyatakan bahwa PARFI sebagai organisasi profesi, ingin membantu pemerintah untuk mencegah peredaran narkoba dikalangan artis dan kalangan masyarakat secara umum.

"Dan untuk meyikapinya paling tidak kita harus tahu bagaimana mengidentifikasi penyalah gunaan narkoba sejak dini."

Sementara Djoko Satrio dalam membacakan amanat, dari ketua BNN (Badan Narkotika Nasional) menyatakan bahwa sebagaian anak muda yang merupakan asset dari bangsa, mempunyai pandangan yang keliru, narkoba dianggap sebagai lambang pergaulan modern. Dan 15 ribu diantaranya mati sia-sia. Disamping itu, lebih lanjut Djoko Satrio mengatakan, biaya yang dikeluarkan untuk rehabilitasi dapat mencapai 2,3 trilyun per tahun.

Dalam kesempatan yang sama ketua Granat, Henry Yosodiningrat mengatakan bahwa PARFI untuk kedepan harus punya andil dan peran dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba.

"Sebagai public figure dan ikon sudah selayaknya artis dijadikan panutan untuk melakukan hal-hal yang baik karena biasanya penggemar akan mengikuti apa yang dilakukan idolanya," tegasnya.

Hal yang sama juga ditegaskan oleh Togar Sianipar. Katanya, sebagai pusat pemberitaan para selebritis dapat memberikan contoh yang baik. "Karena mereka adalah panutan," tandas Togar.

Disisi lain Miing, lebih cenderung melihat sisi hukum untuk pencegahan narkoba ini. "Paling tidak punisment-nya yang jelas, hukum sosial juga harus streng jangan terlalu permisif dengan hal-hal semacam ini. Karena pemakai narkoba adalah orang yang paling bodoh dan tidak waras di dunia," kata Miing lantang.

(Setelah 8 tahun menikah, Raisa dan Hamish Daud resmi cerai.)

(kl/ww)

Rekomendasi
Trending