Kapanlagi.com - Saat tampil sebagai presenter tamu di acara musik Dahsyat, Sandra Angelia mengaku seru dan bisa langsung klop dengan presenter lain, Raffi Ahmad, Olga Syahputra serta Jessica Iskandar. Artis yang juga Miss Indonesia 2008 ini ingin memiliki ciri khas sendiri saat membawakan acara, meski hingga kini belum menemukannya."Enggak tahu (ciri khas), belum menemukan," ungkap Sandra Angelia di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (17/06/2011).Kalau ciri khas dalam hal penampilan, Sandra mengaku menyukai yang serba casual dan bersepatu high heels. Dia mengaku setiap bulan rutin membeli satu buah sepatu, bahkan bisa lebih."Aku orangnya casual. Aku sukanya pakai high heels. Aku pakai sepatu flat, nggak suka karena kan aku nggak begitu tinggi," ungkapnya."Lebih seksi kalau pakai high heels, bagus buat postur tubuh, bentuk badan bagus. asal jangan yang kecil wedges, nggak capek, minimum 12 cm, pernah juga 17 cm," sambungnya.Sementara itu saat disinggung soal Astrid Ellena yang dianggap 'menipu' penduduk Jawa Timur karena tidak ber-KTP daerah yang diwakilinya itu. Sandra melihat tidak sejauh itu, dan menganggap sebagai sesuatu yang wajar ada yang bersikap pro dan kontra."Kalau menurut saya nggak lah, tapi itu wajar ada pro dan kontra. Waktu saya saja banyak yang komplain ada yang bilang saya saudaranya bapak Harry Tanoe lah segala macam. Pasti ada pro dan kontra karena tidak bisa memuaskan semua orang. Ya kita ambil positifnya saja," ungkapnya.Sandra setuju dan mendukung kalau mewakili suatu daerah harus memahami betul daerah tersebut dan Ellena pun cukup memahami wilayah Jawa Timur. "Saya yakin Ellen juga tahu tentang daerah yang diwakilinya yaitu Jawa Timur," ungkapnya.Di Miss Indonesia, menurut Sandra memang diperbolehkan kontestan mewakili suatu daerah atau propinsi tanpa ber-KTP daerah itu. Namun tetap ada ikatan daerah, seperti dirinya yang memiliki ibu dari Jawa Timur."Yang jelas saya mempelajari lagi meskipun saya tahu, tapi ada beberapa yang lupa karena sudah dulu banget kayak ini tari-tarian apa, kalau makanan masih banyak yang ingat karena setiap hari kita makan. Tapi kalau yang lain-lainnya harus dipelajari lagi," pungkasnya.