Sosok Boneng Saat Ini, Benarkah Hidup Susah?
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Bak api yang merembet dengan cepat, foto Boneng ketika berada di KRL viral di hampir semua lini media sosial. Memang, aktor dan komedian senior ini sudah cukup lama tak terdengar kabarnya atau bahkan muncul di layar kaca. Tentunya publik sangat kepo dengan kehidupannya sekarang. Terlebih lagi, pada foto yang tersebar, bintang film KANAN KIRI OK itu terlihat kurusan dan mengenakan outfit apa adanya.
Asumsi pun bermunculan. Apakah Boneng sedang hidup dalam kesusahan? Untuk menjawab pertanyaan itu, KapanLagi.com berinisiatif menghubungi yang bersangkutan. Tanpa banyak kendala, kami pun bisa menemui Boneng untuk melakukan perbincangan santai namun mendalam di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Kenapa di sana? Karena tempat itulah yang jadi 'dunia' baru bagi beliau.

Boneng hidup susah? / Credit: KapanLagi - Budy Santoso
Ya, Boneng hingga saat ini tetap mengasah kemampuan aktingnya, sekaligus jadi pengajar kelas akting atau teater di Teater Besar yang berlokasi di Taman Ismail Marzuki. Pria bernama asli Zainal Abidin itu sudah mengajar sejak tahun 1975 silam. Awalnya di Gelanggang Otista, namun 3 tahun berselang pindah ke Teater Besar.
"Dari tahun 1978 saya sudah dapat fasilitas untuk latihan di sini (Teater Besar). Karena kan latihan di sini dulu nggak sembarangan. Jadi sebelumnya saya latihan di Otista. Ada juga tempat latihan sekarang di Jakarta Timur, jalan H. Naman Pusat Pelatihan Seni Budaya. Di sana juga saya suka latihan," jelas Boneng dengan pasti ketika berbincang dengan KapanLagi.com, Rabu (2/5).
Meski tak menyebutkan angka pasti, namun Boneng punya banyak murid di kelasnya. Dan jika kamu mengira penghasilan beliau datang dari sana, kalian salah! Ya, pria berusia 68 tahun ini mengajar tanpa ada imbalan apapun. Baginya, kecintaan pada akting tak bisa dinilai dengan angka atau uang.
Boneng mengungkap bahwa tidak sedikit yang berguru kepadanya. Hanya saja karena keterbatasan tenaga dan waktu, ia terpaksa harus memilih-milih. Satu hal yang ditekankan Boneng adalah para muridnya tidak datang untuk sekadar mengisi waktu atau sekadar mengisi liburan. Keseriusan dalam mengolah seni peran yang ia utamakan.
Advertisement

"Bayar saya dengan disiplin dan tanggung jawab. Jangan bayar dengan materi, kalo bayar materi kamu nggak mampu. Berapa kamu mau bayar saya per jam. Makanya saya bilang jangan bicara materi dengan saya. Saya minta bayaran sama kamu dengan disiplin dan tanggung jawab totalitas berlatih. Itu bayaran kamu paling besar buat saya. Kalau mau cari duit, ayo bareng. Bikin pertunjukkan, jual. Bikin pertunjukan yang bagus, caranya ya latihan serius. Kan seperti itu. Sampai saat ini, saya nggak minta bayaran. Beribu-ribu murid saya nggak pernah bayar saya sebulan sekian. Nggak pernah, sumpah," jawabnya tegas.
Fakta uniknya, ada beberapa komedian Tanah Air yang juga sempat belajar akting pada Boneng, seperti Komeng dan Opie Kumis. Bahkan popularitas 2 nama itu saat ini jauh di atas sang pengajar-nya. Saat ini, baik Opie maupun Komeng masih berkarir di dunia hiburan. Porsi mereka tampil di layar kaca masih sering, namanya pun dikenal luas oleh publik. Boneng tak mau mendapatkan kredit dari kesuksesan murid-nya. Baginya, mengajar akting adalah sebuah panggilan jiwa.
"Ada sih (artis yang jadi murid). Cuma mereka memilih sendiri. Misalnya 'Ah gua nggak mau jadi bintang film, mendingan gua jadi pelawak, duitnya cepet'. Mereka kan gitu, maunya yang cepet aja. Silakan dicek kalau nggak percaya, Opie Kumis, Komeng itu awalnya murid saya. Cuma kan saya nggak perlu bilang, nggak penting. Biarin aja, itu memang rezeki dia, pilihan dia. Terus saya harus aku-akuin? Ya nggak lah. Kewajiban saya kok mengajarkan siapa saja, nggak ada bedanya. Jadi Opie udah berhasil yang ini belum, ya itu kan perjalanan. Kan saya ngasihnya sama. Itulah yah, saya nggak perlu bangga-bangga. Kalau mereka inget saya, syukur Alhamdulillah. Kalau nggak inget juga nggak apa-apa kok," jelasnya lebih lanjut.
Di atas langit masih ada langit. Sebagai senior di dunia akting, Boneng tentunya juga punya guru sendiri. Namun beliau tak bisa menyebutkan nama secara spesifik, karena menurutnya setiap pertemuan dengan sesama pelaku seni peran memberinya pelajaran yang berbeda-beda. Ya, setiap pertemuan baginya adalah pelajaran.
"Kalau ditanya gini saya suka bingung. Saya bukan nggak punya guru, ada lah. Tapi buat saya semua orang yang saya temui dan bisa memberikan sesuatu kepada saya, itu guru saya. Mau dia memang guru, sekedar teman, mau dia apa, tapi kalo saya anggap ngomongnya ini penting, baik dan benar, saya anggap itu guru. Pertama kali saya dateng belajar di teater kan di Jakarta Timur, yang sekarang jadi tempat olahraga. Dulu saya belajar di situ, awal habis sekolah. Awal-awal temen-temen saya, ada Dorman Borisman, tapi di situ ada guru instruktur tentang teater ada yang kita panggil dengan panggilan Mas Bud, Subidianto, dia adik bungsu dari WS Rendra. Itulah kalau dibilang guru itu mungkin saya dikenalin teater sama dia. Selanjutnya saya belajar di luar," jelas Boneng dengan senyum ramah.

Semua orang bisa jadi guru Boneng / Credit: KapanLag
Akting bukan satu-satunya kemampuan Boneng. Meski tak banyak yang tahu, ternyata beliau juga mahir dalam hal men-direct di belakang layar. Buktinya, Boneng pernah dianugerahi sebagai gelar sutradara terbaik selama beberapa kali. Ya, Boneng memang terlahir sebagai seorang seniman sejati di dunia teater.
"Tahun 73 saya sudah aktif di teater, terus tahun 76 saya sudah menyutradarai. Tahun itu juga saya jadi sutradara terbaik, 78 saya juga dapat sutradara terbaik, ada beberapa kali lah. Dan itu bukan menjadi persoalan bagi saya. Saya berteater itu memang saya suka, saya sangat menekuni itu. Tentang hasil atau bagaimana, itu buat saya nggak terlalu fokus. Saya tetap fokus di teater saja. Awalnya saya bukan di warkop. Tahun 80 saya film pertama, TIGA DARA MENCARI CINTA. Warkop itu udah 85-an," pungkasnya.
Setelah membahas fotonya yang viral dan juga menceritakan sedikit mengenai kegiatannya sekarang, Tak lupa kami mengajak beliau untuk diskusi mengenai dunia perfilman Tanah Air di era millenial ini. Pandangannya cukup kritis namun mengena banget. Ikuti terus beritanya di KapanLagi.com!
Jangan Lewatkan!
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/far/gtr)
Fikri Alfi Rosyadi
Advertisement