Kapanlagi.com - Siapa sih di sini yang nggak kenal sama jargon Mantappu Jiwa? Pastinya udah pada tau, dong! Apalagi di kalangan netizen yang hobinya nonton YouTube sambil rebahan. Tapi, usut punya usut, jargon tersebut mulanya tercipta karena ketidaksengajaan, lho!

Semua itu berawal dari keputusan Jerome Polin yang berangkat ke Negeri Sakura untuk melanjutkan pendidikannya. Pada waktu itu juga, istilah ‘mantap jiwa’ menjadi kosakata populer yang sering diucapkan oleh Indonesian citizens.

Nggak mau ketinggalan sesuatu yang lagi tren di negaranya sendiri, Jerome pun sering mengucapkan istilah yang sama ke beberapa orang yang ia temui di Jepang. Sementara itu, orang Jepang sendiri nggak terbiasa ngucapin kosakata yang berakhiran huruf konsonan, atau dalam hal ini kata mantap, maka terbentuklah istilah mantappu jiwa untuk mempermudah pengucapannya.

Tapi, siapa yang nyangka kalo istilah mantappu jiwa bisa jadi saksi perjalanan hidup seorang Jerome? Terlebih lagi ketika ia bertemu dengan tiga sosok yang tak disangka-sangka di awal masa perkuliahannya. Ketiga sosok tersebut adalah Tomohiro Yamashita, Yusuke Sakazaki, dan Ryoma Otsuka. Mungkin, sampai saat ini pun, Jerome masih tak menyangka bahwa kehadiran tiga sahabatnya itu mampu memberikan banyak perubahan dalam hidupnya.

“Selagi merasa aman dan nyaman, perbedaan bukanlah penghalang”. Wah, kalimatnya cocok banget buat gambarin persahabatan Waseda Boys selama ini, ya! Tapi, sama halnya dengan hubungan persahabatan di luaran sana, tiap individu pasti memiliki keunikannya masing-masing, kan? Nah, kira-kira, keunikan apa, ya, yang dimiliki oleh para personel Waseda Boys?
Yuk, kita bahas lebih detail lagi!