Pada tahun 1859, di Lembah San Pedro yang terletak di Arizona Teritorial bagian tenggara, dua kelompok juru ukur menancapkan patok di sisi berlawanan Sungai San Pedro untuk menandai lahan pemukiman kota baru bernama Horizon. Tak lama kemudian, Desmarais, seorang misionaris yang membawa selebaran bertuliskan “Horizon,” datang mencari lokasi itu—dan malah menemukan ketiga juru ukur tersebut tewas dibunuh oleh kelompok perang Apache. Ia menguburkan jenazah mereka dan mendirikan kota Horizon di lokasi itu.

Memasuki tahun 1863, pemukiman Horizon diserang oleh kelompok Apache yang dipimpin Pionsenay. Serangan itu menewaskan beberapa warga, termasuk suami dan anak dari Frances Kittredge. Seorang bocah bernama Russell Ganz berhasil melarikan diri dengan menunggang kuda untuk memberi kabar pada pihak militer di Camp Grant. Pasukan Kavaleri dan Infanteri Amerika Serikat yang dipimpin Letnan Gephardt dan Sersan Mayor Riordan, ditemani Kepala Pramuka Neron Chavez, datang membantu proses pemakaman, menyusuri jejak para penyerang, dan memberi bantuan pada para penyintas. Frances dan putrinya, Elizabeth, kemudian berlindung di Camp Gallant. Russell yang kini yatim bergabung dengan rombongan pemburu yang dipimpin Elias Janney dan seorang pemburu kulit kepala untuk mengejar para Apache. Gephardt memperingatkan mereka agar tidak menyerang sembarang warga pribumi demi keuntungan dari praktik scalping. Sementara itu, Frances dan Elizabeth mulai beradaptasi dengan kehidupan di Camp Gallant. Pandangan moral Gephardt soal tanah suku asli bertentangan dengan keyakinan Kolonel Houghton tentang manifest destiny. Elizabeth pun dekat dengan para prajurit sampai akhirnya patah hati ketika mereka dipanggil untuk bertugas di Perang Saudara. Di tengah situasi ini, Frances dan Gephardt mulai menjalin hubungan.

Di sisi lain, Pionsenay berselisih dengan tetua sukunya, Tuayeseh, soal serangan terhadap para pemukim. Pionsenay yakin para pendatang akan mengusir suku mereka dan memicu perang dengan suku lain, sementara Tuayeseh percaya pada perdamaian dan mempertimbangkan tindakan untuk menghentikan Pionsenay. Akhirnya, Pionsenay dan kelompoknya, termasuk salah satu putra Tuayeseh, meninggalkan suku mereka demi melanjutkan perang melawan para pemukim.

Di Montana Territory, Lucy menembak James Sykes dan kabur ke Wyoming Territory bersama putranya, Sam. Dalam keadaan terluka, Ny. Sykes memerintahkan anak-anak laki-lakinya untuk mengejar Lucy. Kini memakai nama baru—Ellen Harvey—Lucy menikah dengan Walter Childs, seorang pengusaha. Mereka tinggal bersama Marigold, seorang pekerja seks yang kemudian menitipkan Sam saat Lucy dan Walter mengikuti acara jual beli tanah. Lucy kaget ketika mengetahui para pembeli itu adalah saudara-saudara Sykes yang mengejarnya. Walter dibunuh oleh Caleb, dan Lucy diculik. Junior kemudian menyuruh Caleb mencari Sam, tetapi Caleb justru berhadapan dengan Hayes Ellison. Dalam baku tembak, Hayes membunuh Caleb lalu kabur bersama Marigold dan Sam. Mereka menetap di kamp rel kereta, namun Marigold akhirnya meninggalkan Sam demi seorang penjudi, membuat Sam diasuh oleh keluarga pekerja Tionghoa.

Di Santa Fe Trail, rombongan kereta yang dipimpin Matthew Van Weyden sedang menuju Horizon. Di antara mereka ada pasangan Inggris yang suka pamer—Juliette Chesney dan Hugh Proctor—serta keluarga besar mendiang suami Frances. Mereka diam-diam diawasi oleh para pejuang Pawnee, yang membuat perjalanan semakin lambat karena harus berjaga-jaga. Suatu malam, Juliette memergoki dua pria mengintip saat ia mandi di sumber air minum. Van Weyden mencoba memperingatkan mereka, tapi keduanya tetap ngeyel.

Sementara itu, Janney menemukan bahwa Pionsenay adalah orang Apache yang bertanggung jawab atas serangan di Horizon. Meski konflik bisa dicegah oleh si pedagang, rombongan Janney tetap memutuskan menargetkan suku apa pun demi mendapat informasi. Mereka menemukan desa Tonto Apache, menunggu para pemburu pergi, lalu menyerang dan membunuh perempuan, anak-anak, serta orang tua yang tersisa. Rombongan itu pergi sebelum mendapat balasan, meninggalkan dampak besar yang kemudian menyebar luas.

Film Horizon: An American Saga – Chapter 1 adalah proyek epik Western besar yang ditulis, disutradarai, dan dibintangi oleh Kevin Costner — ini benar-benar passion project buat dia. Biayanya nggak main-main: dua film pertama dari saga ini (Chapter 1 dan Chapter 2) punya anggaran gabungan sekitar US$ 100 juta, dan Costner bahkan mengucurkan sekitar US$ 38 juta dari uangnya sendiri demi mewujudkan visinya.

Dari segi pemeran, selain Costner, ada nama-nama keren seperti Sienna Miller, Sam Worthington, Will Patton, Jamie Campbell Bower, Giovanni Ribisi, dan lain-lain. Karena skala filmnya besar banget, cerita dan karakternya tersebar luas — memang terasa seperti epik yang lebih cocok jadi serial besar, bukan cuma satu film biasa.

Salah satu fakta menarik: durasi Chapter 1 sangat panjang, sekitar 181 menit, jadi butuh waktu dan kesabaran untuk menonton, terutama kalau kamu penggemar cerita Barat yang mendalam dan ingin “merasakan napas” sejarah ekspansi Amerika Barat. Visualnya pun sangat terasa — setting, kostum, dan lanskap Western digarap dengan detail supaya terasa otentik dan epik.