Tantangan Berlapis Untuk Choky Sitohang Dalam Opera Batak

Penulis: Mahardi Eka Putra

Diperbarui: Diterbitkan:

Tantangan Berlapis Untuk Choky Sitohang Dalam Opera Batak Choky Sitohan. Sumber foto: Puput Puji Lestari

Kapanlagi.com - Presenter Choky Sitohang ditantang untuk bermain dalam drama musical Arga Do Bona Ni Pinasa. Tak hanya tentang akting, Choky dituntut menghafalkan 20 lagu berbahasa Batak.
Meskipun lahir dan besar di Bandung Choky memang tak lahir di tanah Sumatra Utara, namun ia mengaku bersyukur bisa mengenal budayanya melalui drama ini. Perannya sebagai tokoh Gorda adalah sebuah tantangan yang berat.
"Saya pernah 3 judul film, terakhir 1 bulan lalu di Bukit Tinggi. Ini pertama kali main opera Batak," tuturnya saat ditemui di SCBD, Jaksel, Rabu (29/8/2012).
Tantangan terbesar Choky lainnya adalah menguasai bahasa dalam waktu singkat. Ia memang berdarah Batak, tapi pada kenyataannya ia tumbuh di Bandung. "Makanya saya minta terjemahan lagunya dalam bahasa Indonesia supaya bisa menghayati," jelasnya.
Perjuangan Choky makin bertambah berat lantaran kini ia disibukkan dengan pekerjaan di luar negeri. "Saya baru pulang tadi pagi dan langsung ke acara ini. Tentu porsi latihan saya juga berkurang. Bersyukur istri saya sangat mendukung saya. Dia yang memasukkan semua lagunya ke dalam HP saya. Pas transit atau dalam pesawat saya menghafal lagunya," jelasnya.Semua tantangan itu, menurut ayah satu anak ini, membuat tekadnya bertambah bulat untuk tampil maksimal. Ia merasa mendapat kehormatan dari Bonar Gultom atas perannya ini. "Bicara opera budaya Batak di sini bukan bicara sukuisme, ini bicara NKRI. Lewat budaya Batak ini kami memberi kontribusi kepada Indonesia, lewat Danau Toba khususnya,” terangnya.Arga Do Bona Ni Pinasa menceritakan tentang anak muda yang tidak bangga dengan budaya negeri sendiri. "Kalau nggak kenal kan nggak sayang. Makanya lewat drama seperti ini bisa mengenalkan budaya kita supaya anak muda tidak malu mengakuinya," tegasnya.

(Sule bicara tentang kondisi kesehatannya, ternyata penyakitnya nggak cuma satu.)

(kpl/uji/dka)

Reporter:

puji puput

Rekomendasi
Trending