Ketika Cinta Bersemi di Lokasi Syuting (3)
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Cinta dapat bersemi di mana, kapan, dan kepada siapa saja. Ada yang mengatakan jika cinta itu anugerah yang patut disyukuri. Sejumlah selebriti pun mengalaminya. Apalagi sering bersuanya mereka berada di satu lokasi syuting, makin membuat dewi Amor tidak kuat untuk tak melepas busur panas asmara.
Akibatnya, ada dari selebriti yang menemukan pasangan hidup dari sana. Semisal Asmirandah dan Jonas Rivanno, serta pasangan artis lain. Tetapi apakah pasangan yang pacaran dari lokasi syuting lantaran 'witing tresno jalaran soko kulino' kemudian menikah, bakal awet?
Sebagai catatan, 2010 adalah awal pertemuan Asmirandah dengannJonas Rivanno dalam sinetron Kemilau Cinta Kamila (KCK). Dua tahun kemudian, awal 2012, Vanno kembali beradu akting dengan Asmirandah dalam sinetron Binar Bening Berlian. Pada pertengahan tahun 2013 Jonas Riavano juga sempat beradu akting dengan Asmirandah lewat sinetron Mutiara Dari Surga.
Beberapa Judul Ftv pun telah mereka mainkan bersama di antaranya Roti Buaya, Asmara di Bawah Hujan dan Cinta Semalam. Namun, baik Asmirandah maupun Vanno selalu mengelak bila ada pertanyaan yang diajukan apakah bibit cinta mereka berasal saat mereka syuting bersama.
Coach Relations dan penulis Buku Best Seller Menikah Untuk Bahagia, Indra Noveldy mengatakan kelanggengan satu hubungan yang berasal dari satu tempat apalagi gara-gara mereka terbiasa bersua dapat saja terjadi. Namun hal tersebut juga kembali pada individu masing-masing. Apakah dapat mudah jatuh cinta pada orang lain atau tidak.
"Masalah awet atau utuh itu bisa iya, bisa tidak. Sebab cinta lokasi itu tidak hanya terjadi di lokasi syuting saja. Bisa di kantor, bisa di tempat kerjaan, bisa di kampus misalnya. Jadi balik lagi ke individu masing-masing. Jika individunya gampang jatuh cinta, dalam arti ia mudah tertarik dengan lawan jenis, di mana ia berada bisa jadi hubungan yang dia bangun tidak akan bertahan," urainya kepada KapanLagi.com®.
Sebab, lanjutnya, jika mudah jatuh cinta, maka kemungkinan usia pernikahan pun berlangsung singkat. Tetapi ada yang justru menjadikan cinta lokasi sebagai pemicu seseorang guna menjalin hubungan bersama pasangannya.
"Karena dengan mudahnya dia akan membuang pasangannya karena berbagai alasan. Namun bila cinta lokasi ini hanya sebagai triger atau pemicu seorang individu untuk membina sebuah hubungan panjang ke depan itu bisa saja terjadi," kata Indra, Minggu (17/11).
Karenanya ia juga meminta agar pasangan yang menjalin hubungan dari satu lokasi kemudian berlanjut ke jenjang pernikahan harus mempunyai dan memahami beberapa dasar hubungan itu sendiri.
"Masih single. Ini penting. Jangan sampai ada ketertarikan dengan seseorang yang sudah berkeluarga di lokasi di mana kita bekerja atau berkarya. Kita harus punya benteng terhadap perasaan-perasaan yang masuk dengan berusaha menghindari curhat atau menjadi tempat curhat adalah salah satu upaya awal menghindari tumbuhnya perasaan cinta di lokasi tadi. Kedua, bila perasaan itu sudah hadir di dalam hati kita. Kita harus mencek ulang, mericek kembali apakah perasaan itu benar," ucapnya.
Selain itu mereka juga mesti mempunyai pandangan disertai pemikiran ke depan. Tak ketinggalan kedewasaan pasangan mutlak dibutuhkan oleh masing-masing individu saat menjalani kehidupan berumah tangga.
"Harus punya pertimbangan dan pemikiran ke depan dan menjawab pertanyaan. Apakah saya ingin membangun hubungan dengan orang tersebut sepuluh hingga 20 tahun ke depan. Dalam hal ini kita juga. Harus siap membantu pasangan untuk tumbuh. Pula butuh kedewasaan, sebab sadar bahwa kita mau bertumbuh. Kemudian pertimbangan kesiapan untuk berjuang menegakkan kebahagiaan dengan membangun pondasi yang kuat dari hubungan itu sendiri. Sebab kebahagiaan itu nantinya harus di perjuangkan. Jangan lagi bersikap kekanak-kanakan terhadap pasangan," tuturnya.
Sebab terkadang ada pula pasangan yang memiliki hubungan di satu lokasi syuting karena mempunyai niat lain. Seperti ingin menaikkan pamor dengan mendompleng nama pasangannya.
"Saya akan bicara secara secara general saja kalau cinta lokasi itu terjadi karena berbagai pemicu. Motif dari hati bisa saja terjadi, motif mendompleng ketenaran pun bisa. Bila dari hati tentunya ada pertimbangan panjang untuk menentukan arah ke depan dari hubungan itu sendiri," terang Indra lagi.
Pasalnya bila ada sesuatu di balik hubungan satu lokasi syuting, pasangan tidak menganggap kambing hitam jika kandas di tengah jalan. Karena itu Indra meminta pasangan memiliki kedewasaan dan pemikiran tentang hubungan tersebut bakal dibawa ke ana.
"Agar hal mengkambinghitamkan itu tidak terjadi di kemudian hari, maka perlu lah mempertimbangkan pemikiran dan kedewasaan masing-masing individu," katanya.
Namun terkadang cinta satu lokasi membawa masalah sendiri bagi mereka, semisal perbedaan keyakinan. Karena itu mereka pun menyembunyikan hal ini pada publik. Apalagi bila ternyata salah satu mereka berpindah keyakinan kemudian menikah. Hal tersebut diiyakan pengamat dunia hiburan Ilham Bintang beberapa waktu lalu.
"Jadi ada keluarga si artis yang menganggap tabu beda agama dan si artis belum bisa meyakinkan ke keluarganya soal ini," katanya.
Selain karena kemungkinan tidak disetujui salah satu keluarga pasangan, pernikahan yang sembunyi-sembunyi karena adanya tahayul yang berkaitan dengan profesi dan karir mereka.
"Kalau yang nikah pemain film maka nanti penonton filmnya bakal kurang. Sementara kalau musisi, juga berkurang yang beli karyanya. Makanya ada yang disembunyikan. Namun fenomena itu dipatahkan Krisdayanti yang menikah di usia muda. Setelah itu justru karirnya berkibar. Jadi tahayul ternyata nggak terbukti," urai Ilham.
Motif lain bisa karena alasan privacy. Sang artis sengaja merahasiakan perkawinan, karena memang sang suami masih bermasalah atau masih punya ikatan dengan perempuan lain.
"Kemungkinan salah satunya masih ada hubungan dengan yang lain," tegasnya.
Di sisi lain, walau pasangan selebritas ada yang sengaja menyembunyikan pernikahan kendati ditemukan bukti mereka telah mengikat janji sehidup semati, Ilham meminta tidak memaksa pasangan tersebut mengakui.
"Media nggak usah mendesak. Cukup fakta yang berbicara. Masyarakat juga nggak bodoh dan sudah mengerti. Apalagi yang bicara pihak-pihak berwenang yang memiliki otoritas untuk menikahkan," terangnya.
Jika demikian, bagaimana Asmirandah dan Jonas Rivanno yang baru-baru ini membantah telah menikah namun akhirnya mereka mengakui semua itu di hadapan media? Semua memang sudah sepatutnya diserahkan pada mereka.
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/rod/dis/dew)
Editor KapanLagi.com
Advertisement