[Review] 'AKU CINTA KAMU'

Inspirasi Datang Dari Lagu-Lagu Piyu
Inspirasi Datang Dari Lagu-Lagu Piyu Foto Starvision

KapanLagi.com - Oleh: Abbas Aditya

Satu lagi film omnibus meramaikan roda perfilman tanah air. Kali ini bertajuk AKU CINTA KAMU yang merupakan garapan teranyar rumah produksi Starvision bersama Upbeat Publishing dan Indie Pictures. Fitur yang sewaktu pembuatannya diberi title Antologi Piyu ini menampilkan empat film yang tak lain pengembangan visual dari lagu-lagu cinta ciptaan Piyu dalam album solo perdana gitaris tersebut.Segmen pertama berjudul Firasatku yang disutradarai dan dibintangi oleh aktris cantik Acha Septriasa. Berkisah tentang firasat aneh yang menghampiri Sita (Acha Septriasa), seorang wedding organizer, menjelang hari pernikahannya dengan fotografer bernama Randu (Rio Dewanto). Cinta Itu Adalah menjadi film kedua yang dibesut oleh Fajar Nugros. Menceritakan seorang gadis muda bernama Raisha (Eriska Rein) yang bertetangga dengan pemain bola asal Jerman bernama Kim (Kim Kurniawan). Di balik sikap Raisha yang manis dan lemah lembut terhadap Kim, rupanya ada sesuatu tak beres yang siap meledak kapan saja.
Film berikutnya diisi oleh fitur berjudul Sakit Hati besutan Fajar Bustomi. Segmen ketiga ini mengetengahkan kisah cinta putih abu-abu yang dibumbui pengkhianatan Lisa (Pevita Pearce) kepada Gerry (Giorgino Abraham). Saat Gerry dipertemukan kembali dengan Lisa usai diselingkuhi, maukah dia memaafkan mantan kekasihnya itu?Jernih menjadi film terakhir yang dibesut oleh Piyu dan mengambil genre komedi. Mengisahkan dua orang sahabat bernama Tora (Dimas Anggara) dan Gofar (Gofar Hilman) yang menyambung hidup dengan menjual barang bajakan. Saat dikejar oleh petugas keamanan, mereka tak sengaja bertabrakan dengan Elena (Manohara Odelia), gadis cantik yang menjadi tunangan ketua ormas bergaya mafia.
Omnibus satu ini memiliki kecenderungan yang berbeda dari fitur sejenis pada umumnya. Alih-alih membuat lagu untuk filmnya, AKU CINTA KAMU malah meracik film berdasar empat lagu milik Piyu yang antara satu sama lainnya memiliki ruh dan kedalaman rasa cinta yang unik.Namun sayang, performa tiga dari empat segmen dalam omnibus ini kurang begitu mencuat. Firasatku berhasil menjadi pembuka yang sangat memuaskan. Akting serta jalinan cerita yang padat dan pas membuat debut film Acha Septriasa tersebut mencuri perhatian. Tapi setelah film pertama, ketiga segmen lain seperti Cinta Itu Adalah, Sakit Hati, dan Jernih terlihat biasa dengan kadar naskah olahan Cassandra Massardi yang tak benar-benar dikembangkan dengan baik. Beruntung, lagu-lagu yang menjadi cikal bakal filmnya sendiri mampu memberikan nyawa lebih sehingga AKU CINTA KAMU tetap menarik untuk disimak. 

(kpl/abs)

Rekomendasi
Trending