Kapanlagi.com - Ravi Bhatia memang besar dari serial berjudul Jodha Akbar yang telah melambungkan namanya hingga bisa dikenal luas, bahkan sampai ke Indonesia. Meski berencana tinggal lama di Jakarta, namun Ravi seakan tak bisa move on dari serial yang juga dibintangi Rajat Tokas dan Paridhi Sharma itu.

Ravi Bhatia bahkan sejenak bernostalgia mengingat perjuangan menjadi seorang aktor, jauh sebelum ia mengenal dunia hiburan. Seperti yang kita ketahui bersama, dulu ia pernah berprofesi sebagai petinju yang berprestasi. Hidung mancungnya itu bahkan pernah patah saat sedang bertanding.

"Pernah menjadi petinju, hidungku pernah patah. Saat itu, umurku 14 tahun, aku belum jadi aktor. Aku pernah mendapatkan medali emas untuk kejuaraan di daerah tempat tinggalku," ujar Ravi Bhatia saat ditemui KapanLagi.com® di Studio ANTV Epicentrum, Kuningan-Jakarta Selatan pada Selasa (20/10).

Dunia tinju sempat digeluti Ravi cukup lama hingga beranjak dewasa. Langkahnya terpaksa berbelok karena sang ayah tak setuju akan pilihan karirnya yang lekat dengan tindakan saling menyakiti. Akhirnya profesi sebagai aktor yang kini menjadi fokus karirnya.

"Selama 4-5 tahun aku menjadi petinju. Sampai usia 19 tahun, kemudian aku berhenti. Aku akan lebih fokus menjadi aktor daripada menjadi petinju. Ayahku nggak setuju melihatku menyakiti orang lain. Kalau mau kerja, ya kerja yang baik. Makanya aku memilih menjadi aktor, yang banyak diimpikan remaja di India," tambahnya.

Usai bercerita panjang lebar tentang masa lalu dan awal karirnya, pemeran pangeran Salim tersebut mengungkap keinginan besarnya untuk kembali bermain dalam sekuel serial Jodha Akbar. Menurut Ravi ia siap jika nantinya sang produser yakni Ekta Kapoor akan meneruskan serial itu.

"Ada kemungkinan Jodha Akbar 2. Tergantung sama produser. Saat ini masing-masing pemainnya punya kesibukan sendiri. Jadi lanjut atau tidaknya Jodha Akbar 2, itu tergantung sama produsernya. Aku siap jika diminta kembali berakting di Jodha Akbar 2. Tetapi saat ini belum," pungkas Ravi menutup pembicaraan.