Kapanlagi.com - Memproduksi sebuah film bukan perkara mudah. Berbagai persiapan harus dilakukan, mulai dari pra produksi, produksi hingga akhir produksi. Tak jarang mereka yang baru berkecimpung di dunia film akan kebingungan dengan banyaknya tahapan yang harus dilakoni. Bahkan tak jarang proses yang begitu panjang menyebabkan stres. 
Glenn Fredly yang menjadi produser film CAHAYA DARI TIMUR ternyata mengalami hal yang demikian. Terlebih setelah ia tahu biaya membuat film tidak murah seperti dibayangkan. Beban yang ditanggungnya pun berlipat ganda.
"Modal pada saat mau bikin film ini. Cara bagaimana kita bisa mewujudkan semua ini, ini bukan film yang murah dan project yang panjang. Kita pikiran sama-sama untuk bisa dapat dan kita realistis lah mana project yang bisa direalisasikan, mana yang tidak," paparnya di Kopi Dimana, Benda, Kemang, Jakarta, Senin (9/6).
Maka tak heran bila Glenn sampai butuh 4 tahun untuk mempertimbangkan dan memproses penggarapan filmnya ini. Ia dan sang sutradara Angga Dwimas Sasongko terus memikirkan bagaimana film ini terasa pesan semangatnya. 
Berkat keyakinan mereka, film pun selesai dikerjakan. Apalagi film ini memiliki kekuatan cerita lain. "Pada dasarnya kita percaya dan yakin sama apa yang kita kerjain dengan kekuatan dari cerita ini dan kita punya akses juga. Ya, akhirnya itu yang membuat saya sama Angga ini akan jadi lebih dari sekadar hanya film,” sambungnya.
Tanpa mengesampingkan sisi komersil, Glenn berharap pesan moral yang terdapat pada film ini dapat diterima masyarakat. Terlebih kian banyak pihak membicarakan film tersebut.
"Karena makin hari orang membicarakan tentang film ini. Yang paling penting bukan masalah film atau novel ini secara komersil, ya kita juga pengen, tapi yang paling utama yang kita taruh di atas pesannya film dan novel ini sampai ke masyarakat,” ucapnya lagi.

Berita Foto

+7

Glenn Fredly Perjuangkan Keberadaan Indonesia Timur