'NEGERI VAN ORANJE' Sisakan Banyak Cerita Berkesan Buat Pemainnya

Penulis: Fitrah Ardiyanti

Diperbarui: Diterbitkan:

'NEGERI VAN ORANJE' Sisakan Banyak Cerita Berkesan Buat Pemainnya Tatjana Saphira-Arifin Putra/©Kapanlagi.com®/Bayu Herdianto
Kapanlagi.com - Salah satu film yang layak ditunggu di paruh terakhir tahun ini adalah drama NEGERI VAN ORANJE. Diangkat dari novel berjudul sama, seperti judulnya film ini menjalani syuting di Belanda dan Praha. Bercerita soal apa sih film ini?


"Mahasiswa yang kuliah di tempat berbeda, tapi mereka dipertemukan di stasiun kereta. Buat yang cowok-cowok mereka butuh kehangatan ngobrol bareng sambil merokok. Mereka bersahabat, melalui banyak hal," ungkap Tatjana Saphira, pemeran Lintang, ketika ditemui di Popcon 2015, JCC, Jakpus, Minggu (9/8).


"Buat aku pribadi yang baca novelnya, suka dengan ceritanya. Aku pikir (ceritanya) lebih light. Dan akhirnya, datang juga peran (buat aku) yang bisa ketawa dengan teman-teman. Biasanya, kalau main (film) aku selalu kebagian (peran) yang serius atau pendiam," timpal Arifin Putra, pemeran Banjar.


Keseruan mereka saat syuting NVO di Belanda/©Official Twitter Negeri Van OranjeKeseruan mereka saat syuting NVO di Belanda/©Official Twitter Negeri Van Oranje


Arifin mengaku setiap peran yang ia jalani selalu punya kesulitan masing-masing. Namun, dalam NVO ia menjadi lebih rileks saat berakting. Kenapa? "Kalau di film lain kita kadang diharuskan diam, kita di sini malah diharuskan bercanda banget. Di sini (aku) suka banget (karena) penulisnya lebih yang membebaskan. Kita diperbolehkan untuk mengembangkan," tambah Arifin.


Tatjana, Arifin Putra, Abimana Aryasatya, Ge Pamungkas dan Chicco Jericho menghabiskan waktu syuting selama 20 hari di Belanda dan juga Praha, Ceko. Namun, karena dalam cerita NVO mereka berlima dikisahkan berkuliah di universitas yang berbeda, terkadang mereka tak selalu satu lokasi.


"Kita beda tempat, tapi kita keep in touch. Kita punya milis di movie, makanya kita selalu coba untuk keep in touch dan choose together. Ada outing juga ya. Untuk mendalami karakter masing-masing, kita panggil satu sama lain pake nama peran. Kalau panggil nama biasa (aslinya) dikenakan denda Rp 5000, kemarin terkumpul sampai Rp 200 ribu-an. Si Ge Pamungkas yang paling sering salah sebut peran," tandas Tatjana. Wah, jadi nggak sabar menantikan tanggal 1 Oktober.


(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/pur/tch)

Reporter:

Mathias Purwanto

Rekomendasi
Trending