Pada Juni 1974, agen peradilan Benjamín Espósito menyelidiki kasus pemerkosaan dan pembunuhan Liliana Colotto de Morales. Espósito menjanjikan kepada suaminya, Ricardo, bahwa ia akan menemukan pembunuhnya dan memastikan hukuman seumur hidup. Espósito dibantu oleh rekannya yang pemabuk, Pablo Sandoval, serta kepala departemen yang baru, Irene Menéndez-Hastings. Romano, saingan Espósito, menuduh sepasang pekerja konstruksi (salah satunya imigran Bolivia) sebagai pelaku pembunuhan, yang membuat Espósito marah setelah mengetahui bahwa keduanya disiksa untuk mendapatkan pengakuan.

Espósito menemukan petunjuk saat melihat foto-foto lama Liliana yang diberikan Ricardo kepadanya. Banyak dari foto itu menampilkan seorang pria, yang diidentifikasi sebagai Isidoro Gómez, menatap Liliana dengan obsesif. Espósito dan Sandoval menyusup ke rumah ibu Gómez di Chivilcoy. Selama penyusupan, mereka menemukan beberapa surat dari Gómez untuk ibunya. Sandoval mencuri surat-surat itu, dan Espósito mengetahuinya setelah kembali ke Buenos Aires. “Kunjungan” mereka justru menimbulkan masalah dengan atasan mereka, dan mereka tidak menemukan bukti apa pun dari surat-surat itu. Gómez tetap bebas akibat panggilan telepon ceroboh Ricardo kepada ibu Gómez dalam upaya putus asa mencari pembunuh istrinya. Akhirnya, kasus itu ditutup.

Pada 1975, Espósito menemukan Ricardo di sebuah stasiun kereta di Retiro dan mengetahui bahwa ia mencoba menemukan Gómez di beberapa stasiun. Espósito meyakinkan Irene untuk membuka kembali penyelidikan. Sementara itu, saat mabuk di sebuah bar, Sandoval menemukan sesuatu: seorang kenalannya mengenali beberapa nama dalam surat-surat itu—yang tampaknya tidak terkait— sebagai pemain sepak bola Racing Football Club. Setelah mengidentifikasi Gómez sebagai penggemar Racing, Espósito dan Sandoval menghadiri pertandingan antara Racing dan Huracán, berharap dapat menemukan Gómez.