Di masa depan yang dekat, Inggris diperintah oleh partai politik Norsefire yang sayap-kanan ekstrem dan ultranasionalis, sebuah rezim fasis dan totaliter brutal yang dipimpin oleh Kanselir Tinggi Adam Sutler. Rezim ini mengendalikan masyarakat melalui propaganda serta menahan atau mengeksekusi mereka yang dianggap tidak diinginkan, termasuk imigran, kaum homoseksual, dan penganut agama alternatif.

Evey Hammond adalah putri dari orang tua yang menjadi aktivis setelah kakaknya tewas dalam serangan teroris empat belas tahun sebelumnya; mereka ditahan dan kemudian meninggal di penjara saat Evey berusia 12 tahun. Suatu malam, seorang vigilante bertopeng Guy Fawkes, "V", menyelamatkannya dari serangan polisi rahasia Inggris, yang dikenal sebagai The Fingermen, dan membawanya untuk menyaksikan penghancuran Old Bailey oleh bom. Keesokan paginya, pada 5 November, V membajak jaringan televisi milik negara BTN untuk menyampaikan pidato kepada bangsa, mengklaim serangan itu sebagai tindakannya dan mendorong rakyat untuk melawan Norsefire dengan bergabung dengannya di luar Gedung Parlemen pada Malam Guy Fawkes satu tahun kemudian. Evey pingsan saat membantu pelarian V, dan ia membawanya agar terhindar dari penangkapan dan kemungkinan eksekusi.

V membunuh tiga tokoh kunci dalam pendirian rezim Norsefire. Pertama, ia membunuh kepala propagandis Lewis Prothero di kamar mandinya. Kemudian, ia memancing Anthony Lilliman, Uskup London yang korup dan pedofil, dengan menggunakan Evey. Evey melarikan diri setelah mengkhianati V, berharap diampuni oleh Norsefire. Terakhir, ia memberikan suntikan mematikan kepada koroner Delia Surridge, yang mengekspresikan penyesalan atas apa yang telah dilakukannya.

Ditugaskan untuk menangkap V, Inspektur Kepala Eric Finch menggunakan jurnal Surridge dan informasi dari mantan agen rahasia William Rookwood (yang sebenarnya adalah V dalam penyamaran), dan menemukan bahwa dua dekade sebelumnya, Surridge memimpin penelitian senjata biologis dan percobaan manusia di Larkhill Detention Facility atas nama Wakil Menteri Pertahanan saat itu, Adam Sutler, menciptakan virus mematikan. Meskipun puluhan tahanan politik tewas selama percobaan, salah satu dari mereka mengembangkan kekebalan mutan, cacat fisik, serta peningkatan kemampuan fisik, dan akhirnya menghancurkan Larkhill saat melarikan diri, kemudian dikenal sebagai V. Peter Creedy, kepala polisi rahasia, memalsukan serangan teroris dengan melepaskan virus tersebut ke tiga target utama dan memanfaatkan ketakutan publik untuk menanamkan kekuasaan Norsefire, dengan Sutler menjadi Kanselir Tinggi. Secara bersamaan, perusahaan yang memproduksi obat penawar memperkaya anggota partai terkemuka seperti Prothero dan Lilliman.