Pandangan Sineas Hollywood Tentang Film 'YASMINE'
Diperbarui: Diterbitkan:

Kapanlagi.com - Sebagai film pertama Brunei Darussalam pasca vakum selama setengah abad lebih, YASMINE digarap dengan serius. Bukti keseriusan film satu ini adalah digaetnya Chan Man Ching untuk menata adegan laga yang ada dalam filmnya.
Bagi yang belum kenal dengan Chan Man Ching, ia adalah sosok yang berada di balik adegan laga film Jackie Chan yang berjudul RUSH HOUR. Bergabung bersama tim produksi asal Brunei dan Indonesia, Man Ching punya kesan sendiri.
"Jadi bedanya, kalo di Hollywood semuanya udah profesional banget semuanya, semuanya udah tau tugasnya masing-masing. Kalo di Brunei ini, seperti sekolah, semuanya baru. Saya mengajarkan semuanya dari awal, tapi orang-orang bekerja sama dengan saya itu bekerja dengan cinta," paparnya ketika ditemui di Brunei Darussalam, Sabtu (16/8).
Meski Man Ching harus menghabiskan banyak tenaga untuk membimbing rekan-rekannya di Brunei, ia mengaku puas dengan kinerja tim yang telah menghasilkan film yang bagus. "Gak masalah ketika banyak orang yang belajar, karena semangat mereka. Dan saya menikmati banget," jelasnya.
Bekerja dalam film YASMINE mendatangkan semangat baru bagi Man Ching. Ia merasa bahwa film ini digarap dengan sepenuh hati. "Di sini bekerjanya dengan hati, bukan kerja urusannya hanya duit, udah selesai kerja, udah dapat duit kelar, gak seperti itu. Saya senang semuanya peduli sama film ini," ujarnya.
Dirilisnya film ini pun langsung disambut gembira publik Brunei. Gala premierenya yang dilangsungkan di The Empire Theatre & Cinemas, Jurodong, Brunei Darussalam, Sabtu (16/8) pun tersaji meriah dan glamor.
Red Carpet film YASMINE di Empire Theatre, Jurodong, Brunei.
Bagi yang belum kenal dengan Chan Man Ching, ia adalah sosok yang berada di balik adegan laga film Jackie Chan yang berjudul RUSH HOUR. Bergabung bersama tim produksi asal Brunei dan Indonesia, Man Ching punya kesan sendiri.
"Jadi bedanya, kalo di Hollywood semuanya udah profesional banget semuanya, semuanya udah tau tugasnya masing-masing. Kalo di Brunei ini, seperti sekolah, semuanya baru. Saya mengajarkan semuanya dari awal, tapi orang-orang bekerja sama dengan saya itu bekerja dengan cinta," paparnya ketika ditemui di Brunei Darussalam, Sabtu (16/8).
Meski Man Ching harus menghabiskan banyak tenaga untuk membimbing rekan-rekannya di Brunei, ia mengaku puas dengan kinerja tim yang telah menghasilkan film yang bagus. "Gak masalah ketika banyak orang yang belajar, karena semangat mereka. Dan saya menikmati banget," jelasnya.
Bekerja dalam film YASMINE mendatangkan semangat baru bagi Man Ching. Ia merasa bahwa film ini digarap dengan sepenuh hati. "Di sini bekerjanya dengan hati, bukan kerja urusannya hanya duit, udah selesai kerja, udah dapat duit kelar, gak seperti itu. Saya senang semuanya peduli sama film ini," ujarnya.
Dirilisnya film ini pun langsung disambut gembira publik Brunei. Gala premierenya yang dilangsungkan di The Empire Theatre & Cinemas, Jurodong, Brunei Darussalam, Sabtu (16/8) pun tersaji meriah dan glamor.

Berita Terbaru Dari Dunia Film
(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)
(kpl/hen/dka)
Editor:
Mahardi Eka Putra
Advertisement
More Stories
Advertisement
Advertisement