Nonna’s menjadi judul yang langsung mencuri perhatian KLovers sejak awal paragraf pertama ini. Dengan deretan pemain penuh pesona seperti Vince Vaughn, Lorraine Bracco, Talia Shire, Brenda Vaccaro, Linda Cardellini, dan Susan Sarandon, film ini membawa kita ke sebuah pengalaman hangat, penuh nostalgia, dan tak jarang mengundang haru. Dirilis pada 2025, Nonna’s berhasil menghadirkan kisah yang terasa begitu personal — tentang kehilangan, keluarga, persahabatan, dan terutama kenangan akan masakan rumahan yang tidak tergantikan.

Film ini mengikuti perjalanan Joe Scaravella, pria yang masih berduka atas kepergian sang ibu. Dalam kesedihannya, ia mengenang masa kecilnya di Brooklyn tahun 1970-an, di mana aroma masakan dari dapur ibunya Maria dan sang nonna selalu memenuhi rumah. Namun, ada satu hal yang tidak pernah berhasil ia temukan kembali: resep Sunday gravy legendaris buatan nonna. Misinya tak sekadar soal memasak — tapi soal menyambungkan kembali kenangan, cinta, dan identitas dirinya yang sempat hilang.

Dalam makan malam bersama sahabatnya Bruno dan Stella, Joe akhirnya diberi saran yang menyentuh hati: “Gunakan uang asuransi ibumu untuk sesuatu yang baik bagi dirimu.” Dari sini, perjalanan baru dimulai. Joe pergi ke pasar terbuka di Staten Island, tempat yang dulu sering ia kunjungi bersama ibu dan nonnanya. Di sana ia bertemu Olivia, cinta masa sekolahnya, serta Antonella, tetangga Olivia yang lebih tua. Saat melihat sebuah restoran lama yang tak lagi beroperasi, Joe mendapatkan ide yang luar biasa unik — membuka restoran bernama Enoteca Maria, memakai nama sang ibu sebagai bentuk penghormatan.

Namun twist menariknya ada di konsep restoran ini, KLovers. Joe ingin dapur restoran dipimpin oleh para nonna sungguhan — para nenek yang punya resep andalan masing-masing. Tujuannya jelas: menyajikan makanan yang membawa kenangan dan rasa kehangatan rumah ke dalam hati setiap pengunjung. Meski ide ini terdengar manis, perjalanan mewujudkannya tidak semanis Sunday gravy.

Joe meminta bantuan Bruno untuk merenovasi restoran jadi seperti restoran Italia klasik. Ia juga merekrut empat nonna pertama: Antonella, Roberta, Gia, dan Teresa. Di sinilah konflik mulai terbangun. Para nonna sering berselisih karena latar belakang mereka yang berbeda. Tapi setelah Gia mengajak mereka melakukan sesi perawatan di salonnya, perlahan mereka mulai terbuka satu sama lain. Mereka berbagi kisah tentang cinta, kehilangan, dan patah hati — dan dari dapur, akhirnya lahir persahabatan.

Tapi masalah sesungguhnya baru dimulai ketika Roberta tanpa sengaja menyebabkan kebakaran kecil di dapur tepat sebelum inspeksi. Restoran langsung gagal lolos uji dan mereka diberi tahu harus menunggu setahun untuk inspeksi ulang. Hal ini memicu pertengkaran hebat antara Joe dan Bruno hingga pertemanan mereka retak. Tidak hanya itu, warga lokal Staten Island pun banyak yang meremehkan ide restoran tersebut.

Setelah waktu berlalu, Joe akhirnya mendatangi Bruno lagi — dan menyadari bahwa sahabatnya itu bahkan menjual mobil kesayangannya (warisan dari ayahnya) demi menutupi biaya proyek restoran. Momen ini menyentuh hati dan keduanya pun berdamai. Olivia pun turun tangan sebagai pengacara dan membongkar riwayat tidak etis dari sang inspektur, memaksanya melakukan inspeksi ulang secepatnya. Kali ini, Enoteca Maria berhasil lolos.

Malam pembukaan restoran tiba, namun nasib belum berpihak. Badai besar melanda dan tidak ada pelanggan sama sekali, selain Bruno dan Stella. Antonella kemudian mengetahui bahwa komentar negatif dari salah satu pemasok pasar telah menyebar, menghambat kedatangan pelanggan. Joe mencoba menarik perhatian dengan mengundang kritikus makanan terkenal, Edward Durant, namun ditolak karena restoran mereka dianggap “tidak mewah seperti restoran Manhattan”.

Dengan minggu-minggu tanpa pelanggan, Joe akhirnya memutuskan untuk menutup restoran. Tapi sebelum benar-benar menutup, ia mengadakan makan malam terakhir untuk teman dan kerabat. Di sinilah momen ajaib terjadi. Para tamu sangat terkesan dengan makanan yang disajikan. Joe akhirnya membaca surat dari ibunya — surat yang selama ini ia hindari — dan menemukan resep asli dari sang ibu dan nonnanya, termasuk Sunday gravy yang selama ini ia cari.

Beberapa hari kemudian, Bruno datang membawa kabar tak terduga: salah satu tamu dari makan malam terakhir ternyata adalah kritikus makanan yang diam-diam dikirim oleh Durant. Ia menulis artikel positif tentang Enoteca Maria, dan tiba-tiba restoran yang hampir tutup itu menjadi sukses besar. Keberhasilan ini bahkan membantu Joe membeli kembali mobil Bruno dan membuka jalan bagi hubungan romantisnya dengan Olivia. Rasanya seperti keajaiban yang dimasak perlahan, dengan cinta sebagai bumbu utama.

Di akhir film, kredit penutup menampilkan cuplikan restoran Enoteca Maria yang nyata, telah beroperasi selama 15 tahun dan dapurnya kini diisi oleh nonna dari berbagai negara di dunia. Sebuah bukti bahwa cinta, makanan rumahan, dan hubungan antarmanusia bisa menjadi kekuatan besar yang menyembuhkan luka terdalam.

Nonna’s yang disutradarai oleh Stephen Chbosky dan ditulis oleh Liz Maccie ini bukan hanya film, tetapi pengalaman emosional. Dirilis di Netflix pada 9 Mei 2025, bertepatan dengan Hari Ibu di Amerika Serikat, film ini langsung menjadi No. 1 dan mendapatkan banyak ulasan positif. Dengan sentuhan komedi-drama yang hangat, Nonna’s mengingatkan kita bahwa terkadang, untuk menyembuhkan hati, kita hanya perlu satu hal sederhana: makan masakan nonna.

KLovers, film ini cocok sekali buat kita yang rindu suasana keluarga, aroma dapur masa kecil, atau sekadar ingin merasa diingatkan bahwa kenangan indah tidak pernah benar-benar hilang — mereka hanya menunggu untuk dimasak kembali.