in partnership with Indosiar

Dianggap Lecehkan Papua, Cita Citata Dikecam Publik

Penulis: Guntur Merdekawan

Diperbarui: Diterbitkan:

Dianggap Lecehkan Papua, Cita Citata Dikecam Publik Cita Citata / KapanLagi® - Bambang E Ros
Kapanlagi.com - Nama Cita Citata kembali ramai jadi buah bibir publik. Bukan karena lagunya yang ngehits atau kasus perceraiannya dengan sang suami, melainkan sebuah statement yang ia keluarkan di salah satu acara televisi swasta baru-baru ini.


"Cantik kan nggak kayak Papua," ucap Cita ketika tampil mengenakan atribut daerah dari Papua baru-baru ini. Entah sengaja atau tidak, namun apa yang ia katakan itu dianggap berbau SARA dan membuat warga Papua geram.


Johanes Gluba gebze, salah satu tokoh Papua, mengutarakan rasa tidak senangnya ketika dihubungi tim wartawan. Ia mendeskripsikan secara detail kesalahan fatal yang dilakukan pelantun lagu Sakitnya Tuh Disini tersebut.


"Jadi intinya dia tampil menggunakan atribut budaya Papua dengan burung cendrawasih dalam sebuah acara televisi. Kalau dia memakai atribut Papua kita terima, tapi kami tidak nyaman dengan kata-kata, 'cantik kan nggak kayak Papua'. Itu yang mendapatkan reaksi dari orang Papua," ujar Johanes ketika dihubungi lewat sambungan telepon beberapa waktu lalu.


Cita dikecam karena dianggap lecehkan Papua / KapanLagi® - Febio HernantoCita dikecam karena dianggap lecehkan Papua / KapanLagi® - Febio Hernanto


Saking seriusnya permasalahan ini, sebuah somasi akan segera dikirimkan untuk Cita atas ungkapannya tersebut. Seorang pengacara pun sudah disiapkan untuk menaikkan hal ini ke meja hijau dalam waktu dekat.


"Belum sampai ke tingkatan itu (somasi), baru statement awal. Ia ingin klarifikasi kan dia bisa kasih dengan lawyer kita 3 sampai seminggu perlu klarifikasi untuk hal itu," sambungnya.


Apa yang diucapkan Cita sebagai seorang public figure itu sangat melukai hati Johanes beserta seluruh warga Papua. Yohanes menegaskan jika wanita kelahiran Bandung itu sudah tidak menghargai perbedaan yang ada di Indonesia ini.


"Saya sebagai satu kesatuan orang Papua tersinggung. Kalau individu itu masalah individu, kalau udah masuk etnis kan sebagai orang Papua menjaga harkat martabat orang Papua. Ya maksudnya bahwa kita ingin saling menghormati sebagai warga bangsa negara kesatuan mengakomodir berbagai perbedaan," pungkasnya.


(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/aal/gtr)

Reporter:

Sahal Fadhli

Rekomendasi
Trending