Norman Kamaru Sempat Terngiang Kembali ke Brimob

Penulis: Darmadi Sasongko

Diperbarui: Diterbitkan:

Norman Kamaru Sempat Terngiang Kembali ke Brimob Norman Kamaru dan Istri © KapanLagi.com

Kapanlagi.com - Angan-angan sempat terlintas di benak Norman Kamaru untuk kembali bergabung di kesatuan Brimob Indonesia. Penyesalan kadang terngiang, tapi apa mau dikata rasa ingin pun tak bisa dipaksakan karena keterbatasan.
Pertanyaan pun kadang terlontar di hatinya, alasan konkret dari pihak Brimob atas pemecatannya belum terjawab. "Iya menyesal, cuma masih mempertanyakan kenapa saya dipecat karena alasan dari pihak Brimob atas pemecatan saya masih kurang tepat," ucapnya saat dikunjungi oleh merdeka.com di kios apartemen Kalibata, Jakarta, Selasa (9/9).
Meski demikian, Norman terus berharap nasib akan berpihak kepada dirinya. Pendapatan dari usahanya sebagai penjaja makanan pun terbilang lumayan untuk mencukupi kehidupan sehari-harinya.
Masakan Manado semisal, bubur Manado, ayam hoku, ayam rica dan makanan lain yang memiliki cita rasa khas Manado pun kini menjadi harapan yang besar untuk Norman menghidupi kehidupan sehari-harinya bersama kedua anak dan istrinya.
"Saya mengutamakan usaha ini ketimbang menjadi entertainment, karena entertainment tak selalu ada di atas," katanya.

Norman Kamaru Saat Masih di Brimob © KapanLagi.comNorman Kamaru Saat Masih di Brimob © KapanLagi.com

Norman adalah mantan anggota Brimob Gorontalo yang tenar lantaran kepiawaiannya bernyanyi lagu 'Caiya-Caiya' di video Youtube. Kini dia beralih profesi menjadi penjaja makanan di kawasan apartemen Kalibata City. Ia mencoba peruntungan nasibnya dengan menjual makanan khas Manado.
Saat ditemui di lokasi tempatnya berjualan, Norman menceritakan awal mula alasannya memulai usaha tersebut. Dia mengaku usaha itu tidak disengaja, melainkan untuk mengembangkan dari hobi yang ditekuni bersama istrinya, yakni memasak.
Awalnya, kata dia, sempat terpikir untuk membuat toko baju namun dirasa kurang efektif. Pasalnya, usaha penjualan baju sudah dijalani mereka sejak awal di Manado. Hingga akhirnya mereka pun memutuskan untuk membuat satu usaha kreatif yang berdasarkan hobi.
"Saya bilang ke istri saya coba buka usaha jual-jual baju lagi katanya nggak usah kan sudah ada di sana (Manado). Gimana kalau kita buka usaha yang hobi kita, usaha masak ya akhirnya kita buka di sini," katanya.
Norman merasa pekerjaan yang dijalaninya adalah bagian dari hidup. Bagian nyata dari realita hidup pun sudah dirasakan dengan terjun langsung mengurus usaha tersebut. Dimulai beranjak dari bangun tidur pukul 05.30 WIB untuk belanja, sampai memasak pun kini harus dijalani untuk merasakan sulitnya mengembangkan usaha. Tapi itu tetap dia nikmati karena berdasarkan hobi.
Memang diakuinya soal masak-memasak tak semua dilakoninya. Sebab, dia sudah memiliki 2 pegawai untuk membantu kiosnya. Kedua pegawai ini pun tak serentak kerja bersama-sama, mereka menjalankan tugas dalam waktu yang berbeda yaitu pagi dan malam.
"Karyawan ada 2, mereka kerja ada yang pagi dan malam. Karena kios ini 24 jam," tutur Norman menjelaskan.
Bukan karena tidak adanya lagi job di dunia entertainment, Norman mengaku dirinya sudah banyak ditawari untuk bermain oleh stasiun televisi. Namun, hal itu dia kesampingkan karena ada aturan yang tak sejalan dengan pemikirannya.

(Festival Pestapora 2025 dipenuhi kontroversi, sederet band tiba-tiba memutuskan untuk CANCEL penampilannya.)

(kpl/mdk/dar)

Rekomendasi
Trending